Kamis 02 May 2019 14:10 WIB

Bamsoet Ajak Swasta Aktif Bantu Dunia Pendidikan

Khususnya membantu penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan kependidikan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kedua kiri), Pengusaha Mochtar Riady (kedua kanan), Rektor UI Muhammad Anis (kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua DPR Bambang Soesatyo (tengah) berjabat tangan usai meresmikan Gedung Mochtar Riady FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kedua kiri), Pengusaha Mochtar Riady (kedua kanan), Rektor UI Muhammad Anis (kanan), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua DPR Bambang Soesatyo (tengah) berjabat tangan usai meresmikan Gedung Mochtar Riady FISIP Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (2/5/2019)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak pihak swasta untuk turut aktif dalam pembangunan pendidikan nasional. Khususnya, dalam membantu penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan kependidikan.

Kolaborasi antara swasta dengan institusi pendidikan menurut dia bisa mempercepat peningkatan kualitas pendidikan. Yang pada akhirnya akan memberikan efek positif kepada para peserta didik.

Baca Juga

“Sebagaimana telah ditunjukan oleh Mochtar Riady Institute For Nanotechnology yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam membangun kembali Gedung Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) UI. Gedung ini akan menjadi nafas baru bagi kampus UI karena telah siap pakai, dibangun dengan standar tinggi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, penelitian maupun kegiatan pendidikan lainnya,” ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/5).

Bamsoet mengatakan, DPR RI bersama pemerintah telah menjalankan amanah UUD 1945 untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN setiap tahunnya. Seiring sehatnya pengelolaan APBN, anggaran pendidikan juga mengalami peningkatan setiap tahun. Dari mulai Rp 419,8 triliun di APBN 2017, menjadi Rp 444,1 triliun di APBN 2018, dan kini mencapai Rp 492,5 triliun di APBN 2019.

Besarnya anggaran tersebut, sambung Bamsoet, tidak hanya dipusatkan dalam satu kementerian saja. Melainkan tersebar di berbagai pos kementerian yang juga punya peran dalam dunia pendidikan. "Baik itu dalam peningkatan sumber daya manusia di masing-masing kementerian, maupun yang berhubungan langsung dengan pendidikan masyarakat dari mulai PAUD hingga pendidikan tinggi,” tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini tidak menutup mata sekalipun anggaran pendidikan jumlahnya cukup besar, namun belum bisa memenuhi semua aspek penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. Karena itu diperlukan peran swasta. Hal seperti ini lumrah dilakukan di berbagai institusi pendidikan di berbagai negara.

Swasta menyisihkan keuntungan yang didapat dari hasil usahanya untuk membantu pengembangan dunia pendidikan. “Mau tidak mau, swasta harus turut berperan aktif. Karena dengan turut memberikan perhatian di dunia pendidikan, swasta telah membantu melahirkan sumber daya manusia yang unggul," tutupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement