Selasa 30 Apr 2019 18:44 WIB

Kemendikbud: Sertifikasi Tingkatkan Nilai Tawar Lulusan SMK

Tiga tahun terakhir, Kemendikbud merevitalisasi SMK agar sesuai kebutuhan industri.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sertifikasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan meningkatkan nilai tawar lulusan dalam memasuki dunia kerja. Kemendikbud dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mengesahkan skema sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level II dan III untuk SMK untuk 81 bidang keahlian.

"Dengan tersedianya akses sertifikasi bagi siswa SMK lebih memperkuat nilai tawar lulusan SMK di dunia kerja," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad di Jakarta, Selasa (30/4).

Baca Juga

Sejak tiga tahun terakhir, Kemendikbud melakukan revitalisasi SMK agar sesuai dengan kebutuhan industri. Sebelumnya, banyak lulusan SMK yang tidak terserap di dunia industri.

Hamid menjelaskan bahwa hal yang terpenting bukan mencetak berapa banyak lulusan, akan tetapi serapan lulusan terhadap dunia industri. "Banyak hal yang memengaruhi terserapnya lulusan SMK dan yang terpenting adalah penyediaan kualitas layanan pendidikan," kata dia.

Untuk itu, kata dia, perlu adanya upaya dan dukungan yang lebih besar guna mendorong peningkatan kualitas SMK, terutama untuk SMK dengan kapasitas yang masih relatif terbatas.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah total SMK saat ini 14.000 unit, 25 persen di antaranya SMK negeri dan selebihnya SMK swasta. Sedangkan jumlah peserta didik lebih dari lima juta siswa dengan sembilan bidang keahlian, 49 program keahlian, dan 146 kompetensi keahlian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement