Ahad 28 Apr 2019 20:15 WIB

Telkom Siap Dukung Industri Halal Indonesia Makin Mendunia

Telkom siap menampung kreativitas untuk mengembangkan industri halal.

(Dari Kiri) Deputy Executive General Manager Coherence & Innovation Management Telkom Ery Punta Hendraswara dan Staf Khusus III Kementerian BUMN Wianda Pusponegoro saat meninjau maket Moslem District Destination Halal Park yang akan dibangun di area Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (26/4).
Foto: telkom
(Dari Kiri) Deputy Executive General Manager Coherence & Innovation Management Telkom Ery Punta Hendraswara dan Staf Khusus III Kementerian BUMN Wianda Pusponegoro saat meninjau maket Moslem District Destination Halal Park yang akan dibangun di area Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telkom siap menampung kreativitas untuk mengembangkan industri halal. Belum lama ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah membuka Moslem District Destination, Halal Park di Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang keberadaan Halal Park, Kementerian BUMN bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) mengadakan kegiatan Media Gathering, Jumat (26/4) dengan tema 'Masa Depan Industri Halal di Indonesia'.

Baca Juga

Sebagai digital telco company, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berkomitmen mendukung program yang dicanangkan Presiden RI untuk menjadikan wisata industri halal Indonesia mendunia. Melalui program Indigo Creative Nation, Telkom siap menjadi inkubator, akselerator dan katalisator yang menumbuhkembangkan seluruh ide-ide anak bangsa.

photo
Telkom di Halal Park menyediakan co working space dengan akses internet cepat, serta coaching dan mentoring yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kreatif digital dan masyarakat umum untuk mengembangkan idenya menjadi produk yang berdaya saing.

Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan Telkom memiliki 4 Digital Valley dan 17 Digital Innovation Lounge yang tersebar di seluruh Indonesia serta co-working space yang ada di Halal Park yang membuka kesempatan seluas-luasnya untuk menampung setiap kreativitas masyarakat dalam mengembangkan industri halal, yang selanjutnya dapat divalidasi menjadi sebuah produk dan inovasi, sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Industri halal ini sangat potensial untuk menjadikan ekonomi bangsa lebih kuat dan membawa nama Indonesia mendunia. Telkom yang selama ini konsisten menjalankan budaya inovasi siap mewujudkan hal tersebut dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti co working space, akses internet cepat, serta coaching dan mentoring yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kreatif digital dan masyarakat umum untuk mengembangkan idenya menjadi produk yang bersaing di pasaran," kata Arif.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, industri halal di Indonesia berkembang sangat pesat. Menurut Global Muslim Travel Index, wisata halal Indonesia menempati  peringkat pertama dari 130 negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya. Hal ini menjadikan industri gaya hidup halal sebagai angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada tahun 2018 sebanyak 140 juta wisatawan muslim datang ke Indonesia dengan total spending online hingga 35 miliar dolar AS. Jumlah turis muslim dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, dan tahun 2020 diproyeksikan akan mencapai jumlah 158 juta orang.

Saat ini, Halal Park menyediakan beragam tenant fashion serta makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Sebagai koordinator pelaksana Halal Park, Kementerian BUMN berkontribusi menyediakan produk-produk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dari beberapa perusahaan BUMN yang terdiri dari produk fesyen dan makanan minuman.

Halal Park akan menjadi ekosistem para pelaku bisnis yang bergerak pada industri gaya hidup halal dari hulu ke hilir yang tidak hanya sebatas pada bidang bisnis fesyen dan makanan dan minuman, tetapi juga bidang lain seperti pariwisata, pendidikan, dan keuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement