Sabtu 27 Apr 2019 05:25 WIB

Mendikbud: Siswa SMA Harus Diberi Modal Keterampilan

Mendikbud menilai keterampilan dan pendidikan vokasi penting bagi para siswa.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Foto: Antara/Moch Asim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai keterampilan dan pendidikan vokasi penting bagi para siswa. Mendikbud, Muhadjir Effendy mengatakan keterampilan tersebut tidak hanya fokus pada siswa SMK namun juga siswa SMA.

"Siswa SMA juga harus diberi modal yang cukup agar kalau seandainya dia tidak masuk ke perguruan tijnggi, dia bisa percaya diri di dunia kerja," kata Muhadjir, di Kantor Kemendikbud, Jumat (26/4). 

Ia menjelaskan, memperkuat pendidikan karakter dan vokasi adalah fokus Kemendikbud di tahun-tahun mendatang. Dua hal itu dinilai penting untuk fokus pemerintah ke depan yakni peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Pada level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kata Muhadjir, siswa sudah dikenalkan berbagai pembiasaan terkait pendidikan karakter. Selanjutnya, pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sudah harus dimulai untuk menguatkan kepribadian, baik-buruk, dan sopan-santun.

"Pada level SMP lebih ditekankan implementasi berbagai hal, tentang penyesuaian kehidupan berkaitan dengan masa remaja dan puber mereka. Untuk SMA/SMK menyiapkan mental mereka untuk dunia kerja dan lebih lanjut," kata Muhadjir.

Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad, Kemendikbud sudah memiliki SMA rintisan yang di dalamnya ada pendidikan vokasi. Ia menjelaskan, pelajaran berkaitan dengan vokasi adalah tambahan dan bukan pelajaran wajib.

"Jadi anak-anak SMA mulai kelas dua itu yang sudah estimasinya tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi, kita sarankan pakai track yang vokasi," kata Hamid.

Saat ini, SMA yang menerapkan pendidikan sekolah berjumlah sekitar 200. Pendidikan vokasi di dalam SMA yang bersangkutan juga disesuaikan dengan SMK yang bekeja sama dengan sekolah tersebut.

"Bagi mereka yang betul-betul tidak akan melanjutkan kuliah, kita siapkan program keterampilan. (Pendidikan vokasi) sesuai dengan yang ada di SMK karena kan kerja sama dengan SMK," kata Hamid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement