Kamis 11 Apr 2019 17:09 WIB

Petis, Pengatur Suhu dan Kelembapan Jamur

Tujuannya, tidak lain agar efektivitas dan kualitas jamur meningkat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
 Petis, alat pengatur suhu dan kelembapan kumbung jamur tiram otomatis karya tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Foto: Dokumen.
Petis, alat pengatur suhu dan kelembapan kumbung jamur tiram otomatis karya tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jamur merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang belakangan semakin populer. Belakangan, budi daya jamur banyak mendapat perhatian masyarakat, tidak terkecuali di DIY.

Ada ratusan kelompok pembudidaya jamur, khususnya jenis tiram. Pemintanya semakin meningkat, mengingat potensi jamur tiram yang dapat tumbuh sepanjang tahun.

Belum lagi, kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram menjadi faktor yang memicu masyarakat tertarik membudidaya jamur tiram. Tapi, membudi daya jamur memang membutuhkan perawatan khusus.

Perlu penyiraman teratur dan kondisi tempat penanaman yang lembap dan sedikit pengaruh pancaran sinar matahari. Itu semua dibutuhkan demi mengoptimalkan pertumbuhan hingga panen.

Selama ini, penyiraman tanaman dilakukan secara manual. Namun, cara ini memiliki kendala karena waktu penentuan penyiraman hanya mengandalkan termometer ruangan.

Ini tentu cukup menguras tenaga pembudidaya jamur. Sebab, merekah harus bolak-balik menyiram jamur demi mendapatkan suhu dan kelembapan sesuai kebutuhan.

Kondisi itu menginspirasi sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka merasa, para pembudidaya perlu alat yang dapat membantu meringankan kegiatan menyiram jamur.

Ada Aji Nugroho dan Mohamad Fakhril Assyroh Kaffah dari Prodi Teknik Elektronika, serta Aji Pangestu dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika.

Petis, menjadi alat yang mereka ciptakan. Petis memiliki sistem yang dapat bekerja secara otomatis, dan penyiraman tanaman dapat dilakukan pada waktu dan suhu yang tepat.

Aji Nugroho mengatakan, dalam pertanian jamur tiram, kelembapan dan suhu sangat penting bagi pertumbuhan jamur. Maka, dibutuhkan sensor yang dapat mendeteksi suhu dan kelembapan kumbung jamur. "Agar pertumbuhan jamur tiram lebih optimal," kata Aji.

Ia menerangkan, pada umumnya suhu yang baik bagi jamur tiram ada di antara 24-27 derajat celcius. Karenanya, Petis memang dirancang untuk mengatur suhu kumbung jamur.

Tujuannya, tidak lain agar efektivitas dan kualitas jamur meningkat. Lalu, mengubah penyiraman jamur manual menjadi otomatis, dan mengurangi angka gagal panen jamur.

Kaffah menambahkan, alat ini menggunakan sensor digital DHT 11 yang dapat mengukur suhu dan kelembapan udara sekitar. Lalu, ada board mikrokontroler Arduino UNO berbasis ATmega328.

Ada pula pompa air DC dan nozzle sprayer embun untuk membuat embun untuk menurunkan suhu dan menaikkan kelembapan. Cara kerjanya, Petis diatur suhu dan kelembapanya melalui program.

"Misal suhu dan kelembapannya tidak sesuai dengan yang sudah diatur akan mengaktifkan pompa air yang akan menyemprotkan kumbung," ujar Kaffah.

Jika suhu dan kelembapannya tidak sesuai, data yang terbaca sensor dikirimkan ke server agar bisa diakses lewat aplikasi Android. Artinya, petani bisa memantau suhu dan kelembapan secara real time.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement