Sabtu 06 Apr 2019 15:06 WIB

IPB Masuk 100 Besar Dunia Pengelolaan SDGs

IPB mendorong proses bisnis yang kondusif dan menciptakan inovasi yang mendukung.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Mahasiswa mengikuti kuliah di Institut Pertanian Bogor. (Ilustrasi)
Foto: Dok IPB
Mahasiswa mengikuti kuliah di Institut Pertanian Bogor. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Pertanian Bogor (IPB) masuk pada jajaran 100 besar dunia untuk pengelolaan Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan Times Higher Education (THE) University Impact Rangkings. Data ini diumumkan pada Rabu (3/4) lalu.

Direktur Program Internasional IPB, Iskandar Zulkarnaen Siregar, mengatakan sistem perankingan baru ini dikembangkan tidak hanya melihat output riset seperti jumlah publikasi internasional yang dipandang bias. Tetapi juga aspek stewardship seperti penggunaan sumber daya yang dimiliki secara adil dan seimbang.

Baca Juga

"Serta aspek outreach yang mencakup pelibatan stakeholder dalam bekerja sama dari program dan kegiatan yang dilaksanakan suatu perguruan tinggi dengan basis bukti, sehingga dampaknya terlihat dan dapat diukur dari kriteria SDGs yang digunakan," kata Iskandar dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/4).

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria mengatakan metodologi pemeringkatan yang dilakukan oleh lembaga independen tersebut baru pertama kali ada. Pemeringkatan ini mengakomodir aspek tridarma perguruan tinggi, tidak hanya terbatas pada kualitas riset dan pengajaran.

"Dalam hal inovasi, IPB terus mendorong proses bisnis yang kondusif dan menciptakan ekosistem inovasi yang mendukung. Selama dua tahun berturut-turut (2017-2018) IPB mendapatkan penghargaan Widyapadhi dari Kemenristekdikti," kata Arif.

Penghargaan tersebut adalah Penghargaan Widyapadhi yang merupakan anugerah untuk mengapresiasi prestasi perguruan tinggi dalam membangun sistem inovasi. Salah satu infrastruktur yang saat ini sedang dikembangkan adalah IPB Science Techno Park.

"Selain itu, IPB juga telah mempersiapkan payung hukum insentif bagi para investor, sehingga pembagian manfaat berupa royalti dapat diimplementasikan secara adil dan proporsional," kata dia.

Menurutnya, IPB secara konsisten terus melakukan perbaikan program Green Campus maupun pembinaan desa sekitar kampus. IPB juga aktif melakukan riset terkait iklim. Salah satu pusat studi yang sangat aktif di antaranya adalah Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM SEAP) yang salah satunya bekerja sama dengan lembaga National Institute for Environmental Studies (NIES), Jepang.

Di level ASEAN, IPB terus berperan aktif dalam riset dan advokasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui pembentukan Regional Fire Management Resource Center-Southeast Asia Region (RFMRC-SEA) di Fakultas Kehutanan IPB. Infrastruktur riset internasional seperti CRC990/EFForTS, REDD+, FOREST 2020 juga merupakan salah satu fokus riset dan terkait erat dengan iklim dalam rangka menyediakan landasan ilmiah bagi penyusunan berbagai strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement