Jumat 05 Apr 2019 20:34 WIB

UMS Kerja Sama dengan Pengelola Rumah Sakit Lansia di Jepang

Pemerintah Jepang lebih merekomendasikan untuk merekrut tenaga kerja dari Indonesia.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Foto: ums.ac.id
Universitas Muhammadiyah Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sofyan Anif bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Taufik Kasturi, serta penanggung jawab program, Muhtadi, melakukan kunjungan balasan ke Provinsi Gunma, Jepang, Senin-Sabtu (1-6/4). Rombongan dari UMS diterima General Director of Health and Walfare Departement, Yukio Mutoh serta CEO Fuku Cooperatif, Kowada Ikuno, di Kantor Dirjen Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang. Kunjungan ke Provinsi Gunma Jepang tersebut sebagai tindak lanjut untuk membuka peluang bekerja bagi alumni UMS bisa bekerja di Jepang.

Dalam kunjungan tersebut, Sofyan Anif beserta rombongan mengunjungi beberapa rumah sakit lansia. ‘’Rumah sakit di Jepang didesain untuk memberikan kenyamanan bagi lansia,’’ kata Sofyan Anif, seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (5/4).

General Director of Health and Walfare Departement, Yukio Mutoh menyatakan provinsi Gunma sangat terbuka untuk tenaga kerja keperawatan asal UMS khususnya, dan Indonesia umumnya untuk bekerja di Jepang. Dia menyebutkan, usia harapan hidup di Jepang  rata-rata 83 tahun. Sehingga banyak penduduk kategori lansia. Bahkan, tak sedikit yang berusia lebih dari 90 tahun yg masih tetap produktif. Karenanya, Jepang sekarang mengembangkan rumah sakit lansia yang membutuhkan perawatan secara khusus.

Pemerintah Jepang telah mempersilahkan alumni keperawatan UMS untuk bekerja di rumah sakit-rumah sakit khusus lansia yang ada di Provinsi Gunma khususnya dan seluruh Jepang pada umumnya. "Silahkan, Kami terbuka bagi perawat Indonesia," kata Yukio.

Di antara berbagai negara yang mengirimkan tenaga terampil ke Jepang seperti Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar, tenaga kerja Indonesia lebih disukai karena lebih ramah, murah senyum, dan rajin ibadah. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, pemerintah Jepang lebih merekomendasikan untuk merekrut tenaga kerja dari Indonesia. Karena pekerja dari Indonesia dinilai punya ketelatenan, dedikasi  dan ketulusan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement