Kamis 04 Apr 2019 19:56 WIB

Alumni HI Unpar Gelar Diskusi Siapkkan Generasi Muda

Diskusi ini bertujuan untuk menyiapkan calon pemimpin masa depang berwawasan global.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Maruarar Sirait
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Maruarar Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ikatan Alumni Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung akan menggelar diskusi nasional bertajuk 'Indonesia 2045: Berdaulat, Maju, dan Berpengaruh pada Tataran Global', di Gedung Konferensi Asia Afrika, Bandung, Jumat (5/4). Menurut Ketua Steering Committee diskusi Indonesia 2045, Maruarar Sirait, acara ini bertujuan untuk menyiapkan generasi muda agar berperan dengan baik dalam menyongsong masa depan tersebut.

Maruarar Sirait mengatakan, acara ini akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional seperti Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan; Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid; Wali Kota Bogor Bima Arya; dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat Rosan Roeslani. Selain mereka selaku pembicara, diskusi inipun mengundang 500 peserta dari berbagai kalangan seperti akademisi, pimpinan perusahaan, insan media, serta generasi milenial seperti mahasiswa.

"Diskusi ini bertujuan untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan yang berwawasan global dan mampu menjawab tantangan dan perubahan dunia yang semakin cepat," ujar Maruarar dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (4/4).

Intinya, kata dia, diskusi ini menghadirkan para tokoh khususnya generasi milenial yang berkeinginan kuat mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan berpengaruh dalam konstelasi dunia pada 2045. 

Selain mendapat pencerahan dari para pembicara, kata dia,  para peserta bisa menyampaikan aspirasi dan gagasan lainnya tentang kebangsaan yang dapat dijadikan masukan bagi calon pemimpin Indonesia di masa depan. "Mereka-mereka ini yang peduli dan punya gagasan inovatif untuk turut mengantar bangsa dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan global pada 2045," katanya.

Nantinya, kata dia, diskusi ini akan membahas tiga aspek utama yang harus dilakukan generasi muda dalam menyongsong masa depan tersebut. Pertama, filosofi dasar dan sejarah Indonesia yang baik untuk maju ke depan.

Kedua, kata dia, akan dibahas juga tentang pentingnya generasi muda memahami kondisi negeri saat ini agar mengerti faktor kekuatan dan kelemahan bangsa. Ketiga, kaum penerus ini harus memiliki kesatuan pandang mengenai cita-cita bangsa ke depan.

Tak hanya itu, kata dia, diskusi inipun akan membahas strategi terkait nation building seperti upaya meningkatkan pemahaman, penerapan, dan penanaman nilai-nilai Pancasila dalam tataran global sebagai bentuk sumbangsih Indonesia dalam memodernisasi dunia, proyeksi Indonesia dari regional power menuju global power, hingga upaya menjadikan negara ini sebagai pelaku utama dalam ekonomi dunia. 

Serta, kata dia, bagaimana menjadikan Indonesia sebagai panutan dalam leadership di era milenial dengan kapabilitas human capital yang mumpuni dan bersaing di dunia internasional. 

"Diskusi ini juga akan melibatkan survei peserta dan diakhiri dengan publikasi hasil analisa diskusi untuk referensi umum bagi pemimpin dan generasi masa depan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement