Senin 01 Apr 2019 12:06 WIB

5 Tips Memilih Buku untuk Anak dari Retizen

Jangan lupa mengucap Basmallah ketika memilih buku untuk putra putri

Islamic Book Fair 2019. Pengunjung memilih buku pada hari pertama Islamic Book Fair ke-18 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Islamic Book Fair 2019. Pengunjung memilih buku pada hari pertama Islamic Book Fair ke-18 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Dunia literasi Indonesia sempat dihebohkan oleh sejumlah peristiwa menyangkut buku pendidikan bahkan buku anak yang memuat isi yang dinilai negatif, sehingga menuai banyak kontroversial di tengah masyarakat.

Beberapa tahun kebelakang, dikutip dari okezone.com, diberitakan bahwa pada Februari 2017 beredar sebuah buku terbitan Tiga Serangkai Group yang berjudul ‘Aku Berani Tidur Sendiri’. Hal ini menuai kontroversi sebab di dalamnya mengandung konten anak-anak sedang masturbasi.

Baca Juga

Atas kejadian itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengambil tindakan tegas dengan menarik peredaran buku tersebut. Pihak penerbit diminta bertanggung jawab untuk mengembalikan uang hasil dari penjualan buku tersebut.

Sebagai ibu rumah tangga dengan 1 batita rasanya saya merasa miris, sedih dan khawatir. Di satu sisi kami para ibu berjuang untuk mendidik anak-anak sebaik mungkin. Berusaha memupuk kemampuan literasi pada anak sedini. 

Lebih ingin menumbuhkan minat baca pada anak dan menjauhkan dari paparan gadget. Namun rasanya dengan kasus adanya konten pornografi pada buku pendidikan bahkan juga pada buku anak seolah mengisyaratkan bahwa para orang tua saat ini sedang diserang dalam setiap sisi. Tidak terkecuali pada bidang literasi. 

Tantangan dalam mendidik anak saat ini benar-benar sangatlah berat. Seandainya bukan karena pertolongan Allah SWT tentu kita akan sulit melaluinya.  

Berikut ada beberapa tips dalam memilih buku anak yang dapat dicoba:

1.  Memilih buku sesuai tahapan usia anak. Anak usia dini akan lebih menyukai buku dengan kalimat yang pendek-pendek dibanding dengan kalimat panjang berderet. 

2. Pilih buku yang memiliki gambar menarik serta berkaitan dengan isi cerita. Hal ini untuk memudahkan anak dalam memahami isi buku tersebut. 

3. Buku yang baik untuk anak hendaknya memiliki konten yang mendidik. 

4. Upayakan orangtua selalu membaca buku yang akan diberikan pada anak. Supaya kita bisa menyensor terlebih dahulu. 

5. Ucapkan basmallah di permulaan membaca dan tutup dengan Hamdallah supaya mendapat keberkahan ilmu dari Allah SWT. 

Tepat pada tanggal 2 April diperingati Hari Buku Anak Sedunia atau International Children's Book Day  (ICBD). Dengan adanya peringatan ICBD ini dimaksudkan untuk memupuk minat baca dan mengajak kita semua untuk lebih memberi perhatian pada perkembangan buku anak-anak. Semoga niat baik tersebut tidak tercederai dengan konten2 buruk pada buku dan berbagai hal negatif lainnya yang dapat  merusak fitrah anak yang bersih dan suci.

Semoga kita pun dimampukan Allah untuk menumbuhkan kecintaan anak pada Al-Quran,  karena sebaik-baik bacaan ialah Al-Quran. Dari Abu Musa al-Asy'ari ra. Rasulullah saw bersabda:

Perumpamaan orang mu'min yang membaca al-Quran adalah bagaikan buah jeruk utrujah, baunya wangi dan rasanya lezat, dan perumpamaan orang mu'min yang tidak membaca al-Quran adalah bagaikan buah kurma, tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca al-Quran adalah bagaikan buah raihanah, baunya wangi sedang rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Quran adalah bagaikan buah hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanya pahit.

(Muttafaq 'alaih)

Wallahu'alam bish shawab. 

Pengirim: Widya (Founder Bandung Storytellingclub &  Komunitas Muslimah Menjahit) 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement