Kamis 28 Mar 2019 20:48 WIB

Mali Mencekam, Apakah Dunia akan Diam?

134 muslim di Mali Tengah meninggal dibantai kelompok ekstrimis

Peta Mali. Ilustrasi
Foto: Aljazeera
Peta Mali. Ilustrasi

Kembali terjadi pembunuhan muslim sipil. Sejumlah pria menyamar sebagai pemburu dan membantai setidaknya 134 petani dan penggembala muslim di Ogossogou, Mali tengah, Afrika Barat, pekan lalu.

Masih tersisa perih atas pembantaian saudara muslim kita di New Zealand. Kini terulang lagi pembantaian yang lebih sadis. Menurut PBB, ada wanita hamil yang ikut dibunuh, anak-anak, dan orang tua. Tidak hanya itu, beberapa korban ternyata dibakar hidup-hidup.

Baca Juga

Sungguh ini tindakan terorisme yang layak mendapatkan perhatian dunia. Bagaimana tidak, ada video yang beredar tentang kekerasan itu menunjukkan para korban berserakan di tanah di tengah sisa-sisa rumah mereka yang terbakar. Perbuatan yang sangat tak manusiawi. 

Sampai saat ini belum ditemukan siapa pelaku teror itu. Namun, ada indikasi milisi etnik Dogon sebagai pelaku atas pembantaian tersebut. Siapapun pelakunya, harus ditegakkan keadilan atasnya. 

Terulangnya kembali pembunuhan muslim secara massal  ini menunjukkan umat Islam butuh perisai. Hingga tak ada lagi nyawa yang melayang di tangan orang-orang yang tak berperikemanusiaan. Semoga kali ini dunia tidak diam. Harus ada tindakan nyata untuk menghentikan tindakan semena-mena tersebut. 

Pengirim: Ana Sholikha, Mojokerto Jawa Timur

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement