Senin 25 Mar 2019 12:58 WIB

UMM dan 7 Universitas Garap Kompetensi Modern Guru Akademik

UMM menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia bahkan Asia dalam MOCAT Project

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Kampus UMM di Malang.
Foto: afifah07.student.umm.ac.id
Kampus UMM di Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melebarkan sayapnya di dunia internasional dengan turut serta menggodok kompetensi modern guru akademik dengan sejumlah perguruan tinggi dunia. Dari delapan universitas yang terlibat, UMM menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia bahkan Asia dalam Modern Competences of Academic Teachers (MOCAT) Project.

Wakil Rektor UMM, Profesor Syamsul Arifin, menjelaskan, MOCAT Project merupakan kerja sama internasional dari universitas di sejumlah negara untuk bersama-sama mengembangkan solusi berkelanjutan yang meningkatkan kualitas pendidikan di universitas. Proyek ini dijalankan melalui pengembangan metode modern, alat dan bahan untuk staf akademik di bidang metodologi pengajaran.

Adapun tujuh universitas yang terlibat dalam program kemitraan akademik internasional antara lain WBS University dari Polandia dan Kütahya Dumlupınar Üniversity dari Turkey. Kemudian Kenyatta University dari Kenya dan SpluHaret University dari Romania. Selanjutnya, ada University of Georgia dari Georgia, University of Akureyri dan University of Salerno.

"Sementara project manager dari proyek ini yakni Lucyna Sobkowiak dari WBS University," tambah Syamsul melalui pesan resmi yang diterima Republika, Senin (25/3).

Menurut Syamsul, tujuan proyek ini tak lain melakukan pengembangan pengetahuan dan berbagi pengalaman di antara delapan universitas mitra. Selain itu, pengembangan dan implementasi model kompetensi guru akademik. Hal ini termasuk materi pelatihan untuk 10 modul dalam jaringan (daring) dan campuran, yang penggunaannya akan mendorong kompetensi metodologi, pengajaran, dan multikultural dari staf pengajar universitas.

Keberangkatan Syamsul ke University of Salerno (UNISA) di Italia beberapa waktu lalu, tak lain untuk merumuskan bersama solusi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di universitas. “Secara berkala, tim perumusan dari UMM akan bertandang ke universitas mitra yang dipergilirkan sebagai tuan rumah perumusan berbagai perangkat yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek ini,” katanya.

Keberangkatan tim UMM di antaranya menyiapkan model kompetensi multikultural guru akademik, pengembangan lingkup pengajaran yang terperinci dan kompetensi multikultural dari seorang guru akademis. Selanjutnya, juga perihal hasil pengajaran, cakupan materi pelajaran dan kerangka kerja metodologi - modul daring dan campuran. Lalu mempersiapan konten pelatihan; dan diakhiri dengan konferensi dan workshop internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement