REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar International Cultural and Culinary Festival (ICCF) 2019. Kegiatan ini merupakan kegitan tahunan yang diikuti oleh berbagai mahasiswa yang kali ini dari 30 negara di dunia.
Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan, ICCF digelar dengan tujuan menjadi wadah bagi mahasiswa asing yang berada di DIY untuk bertukar budaya sehingga dapat saling memahami budaya antarsatu negara dan negara lainnya.
"Dalam acara ini kita semua dapat mengenal berbagai budaya. Mulai dari kesenian hingga makanan yang berasal 30 negara," kata Gunawan saat pembukaan ICCF di Sportorium UMY, Bantul, Senin (18/3).
Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan UMY kepada dunia internasional. Tentunya guna meningkatkan kerja sama UMY dengan dunia internasional.
Ia pun mengapresiasi digelarnya acara ini. Sebab, telah banyak agenda yang berskala internasional digelar di UMY.
Ia berharap, melalui kegiatan ini maka kegiatan berskala internasional lainnya dapat terus ditingkatkan. "Ini sudah yang kelima. Untuk meningkatkan kerja sama UMY dengan dunia Internasional, akan ada banyak agenda Internasional setiap tahunnya dan akan terus ditingkatkan," kata dia.
Kepala Kantor Lembaga Kerja Sama dan Urusan Internasional UMY Eko Priyo Purnomo mengatakan, 30 negara yang berpartisipasi menyuguhkan berbagai budaya dari negaranya masing-masing. Selain menyuguhkan kesenian dan kuliner khas, nantinya peserta akan diajak berkeliling Yogyakarta.
"Berkeliling Yogyakarta sebagai kepedulian UMY untuk lebih memperkenalkan Indonesia terhadap mereka," ujarnya.
Kegiatan ini mengusung tema Discover The World Through UMY. Sebanyak 30 negara yang mengikuti kegiatan ini, di antaranya Malaysia, Thailand, Ukraina, Jepang, Filipina, Tanzania, Suriname, Ghana, dan Italia.
Selain itu ada dari Botswara, Mesir, Timor Leste, Rwanda, Amerika Serikat, Vietnam, Turki, Spanyol. Bahkan dari Turkmenistan, Yaman, Taiwan, Kolombia, Pakistan, Gambia, Nigeria, Sudan, Meksico, Cina, Palestina, Hungaria, dan tentunya Indonesia
Ikuti Whatsapp Channel Republika
