Kamis 14 Mar 2019 21:38 WIB

Mengintip Meriahnya Festival Buah Naga di Sabisa Farm IPB

Festival bertujuan melatih mahasiswa IPB praktik langsung kewirausahaan.

Kebun pertanian milik IPB, Sabisa Farm.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Kebun pertanian milik IPB, Sabisa Farm.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-6, Sabisa Farm Institut Pertanian Bogor menggelar Festival Buah Naga (FBN) 2019. Festival buah naga ini merupakan festival pertama yang diselenggarakan oleh Sabisa Farm. Festival buah naga tersebut diselenggarakan di Kebun Sabisa Farm, Bogor, Jawa Barat, Sabtu-Ahad  (9-10/3).

Festival  ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik seperti senam pagi bersama, pelatihan urban farming, pelatihan agribisnis buah naga, dan talkshow agromillepreneur. Tidak hanya itu, festival kali ini juga dimeriahkan dengan bazar produk-produk pertanian seperti olahan buah naga, hidroponik, tanaman hias, mini pet zoo, dan tabulampot.

Ketua Pelaksana FBN 2019, Fikri Mauli Utomo mengatakan kegiatan FBN ini sebagai ajang pengenalan Sabisa Farm kepada masyarakat. “Acara ini bertujuan untuk mengenalkan buah naga Sabisa Farm kepada masyarakat luas serta meningkatkan jiwa wirausaha generasi muda milenial di bidang pertanian,” ujar Fikri dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Kamis (14/3).

Di kegiatan FBN ini, tambah Fikri, masyarakat yang berkunjung tidak hanya berbelanja produk-produk pertanian, melainkan dapat belajar secara langsung tentang pertanian. Di sisi lain, pengunjung dapat menikmati sensasi wisata di Kebun Sabisa Farm dengan berfoto di antara tanaman buah naga. 

Direktur Inovasi dan Kekayaan Intelektual IPB, Dr Ir Syarifah Iis Aisyah MSc.Agr mengatakan,  kegiatan FBN 2019 bertujuan melatih mahasiswa IPB untuk praktik langsung mengenai kewirausahaan. Menurutnya, dengan mengadakan kegiatan FBN tersebut para mahasiswa dapat belajar berwirausaha mulai dari menentukan produk, mencari pelanggan, serta menentukan strategi pemasaran yang tepat.  

“Di Sabisa Farm ini mahasiswa dilatih untuk menjadi calon wirausaha muda yang tangguh dengan cara mempraktikkan langsung di lapangan. Harapan kami, mereka memiliki tujuan mulia (noble purpose) sebagai pebisnis, mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, mampu mengelola keuangan dan sumberdaya manusia, serta mampu menentukan strategi marketing yang efektif,” pungkas Syarifah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement