Kamis 14 Mar 2019 20:47 WIB

Pakar Akuntan Gelar Konferensi Hadapi Revolusi Industri 4.0

Peningkatan penggunaan TI dalam industri keuangan dapat tingkatkan layanan

Rep: Rifdah Syifa/ Red: Hiru Muhammad
Ketua IAI-KAPd Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., CA., CMA sedang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Ketua Trisakti School of Management (TSM) Arya Pradipta, S.E., Ak., M.E., CA. MoU tersebut ditanda tangani atas dibukanya kegiatan Konferensi Ilmiah Akuntan (KIA) yang ke 6, Kamis, (14/3) di TSM, Grogol, Jakarta Barat.
Foto: dok. Istimewa
Ketua IAI-KAPd Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., CA., CMA sedang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Ketua Trisakti School of Management (TSM) Arya Pradipta, S.E., Ak., M.E., CA. MoU tersebut ditanda tangani atas dibukanya kegiatan Konferensi Ilmiah Akuntan (KIA) yang ke 6, Kamis, (14/3) di TSM, Grogol, Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Trisakti School of Management (TSM) berkesempatan menjadi tuan rumah Konferensi Ilmiah Akuntan (KIA) yang ke VI. Kegiatan itu dibagi menjadi dua kegiatan besar yang terpisah ke dalam dua hari. Hari pertama pembukaan dan seminar, hari kedua presentasi call for paper dan poster. 

Menurut Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd) Prof. Dr. Dian Agustia, Kamis (14/3) konferensi yang diprakarsai Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd) yang bekerja sama dengan TSM ini mengusung tema Tantangan dan Peluang Akuntan Menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Tema tersebut didasari atas perkembangan teknologi informasi yang membuat bidang ekonomi memasuki era Revolusi Industri 4.0. "Industri 4.0 memiliki pengaruh yang besar terhadap inovasi teknologi keuangan,termasuk inovasi dalam literasi keuangan dan pendidikan, perbankan ritel, investasi, dan cryptocurrency seperti bitcoin," kata Dian. 

Selain itu, peningkatan penggunaan teknologi informasi (TI) dalam industri keuangan diyakini dapat meningkatkan jangkauan layanan keuangan. Penggunaan teknologi juga dapat menciptakan cara untuk memiliki akses ke semua alat dan jasa keuangan dengan biaya yang terjangkau.

Menurut Dian, penyesuaian bagi seorang akuntan menjadi tantangan dan peluang untuk meningkatkan kompetensi akuntan di Revolusi Industri 4.0 ini. Ia memberi contoh pada penggunaan Robotics and data analytic (big data).

Hal itu saat ini mulai mengambil alih pekerjaan dasar seorang akuntan, seperti mencatat transaksi, dan mengolah transaksi, dan memilah transaksi.

Dian berharap agar profesi akuntan dapat mengembangkan hal tersebut sebelum terlambat. "Kompetensi yang penting bagi profesi akuntan seperti analisis data, pengembangan teknologi informasi, dan keterampilan kepemimpinan harus dapat dikembangkan sebelum terlambat," ujarnya.

Menurut Ketua Panitia KIA VI Aan Marlinah M.Ak.  jumlah paper yang diterima pada tahun ini mencapai 117 paper dan 46 poster. Para peserta terdiri dari akademisi, perusahaan swasta, BUMN, BPK, BPKP, IAI, LSP, KAP/KJA, dan mahasiswa. Pesertanya juga tersebar dari berbagai provinsi di Indonesia. "Alhamdulillah peserta dari Jakarta dan yang terjauh dari Papua. Ada juga Sulawesi dan berbagai pulau lainnya," kata Marlinah.

Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Trisakti Mayjen (Purn) Dr. Djanadi Bimo Prakoso berharap dengan adanya kegiatan KIA itu dapat membuahkan manfaat pengembangan ilmu akuntansi. "Diharapkan dapat menjadi semakin berguna bagi para pengguna informasi di Era Revolusi Industri 4.0," ujar Djanadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement