Kamis 14 Mar 2019 09:14 WIB

Dispendik Surabaya Tegaskan Kesiapannya Gelar USBN dan UNBK

Total peserta USBN dan UNBK di Kota Surabaya mencapai 40.947 siswa SMP/MTs.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Seorang pengawas memberikan arahan cara pengisian jawaban kepada peserta ujian (Ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pengawas memberikan arahan cara pengisian jawaban kepada peserta ujian (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ikhsan menegaskan kesiapannya menggelar USBN dan UNBK siswa SMP/MTs. Tahun ini, kata dia, total peserta ujian di Kota Surabaya mencapai 40.947 siswa SMP/MTs, baik negeri, maupun swasta.

Pelaksanaan USBN utama jenjang SMP/MTs dimulai pada 25 Maret sampai 9 April 2019. Sementara UNBK utama dimulai 22 April sampai 25 April. Jumlah lembaga penyelenggara USBN dan UNBK sebanyak 334 SMP dan 45 MTs.

“Untuk persiapan sudah siap. Tapi, sampai saat ini kita terus koordinasi dengan jaringan kepala sekolah, waka kurikulum, tim teknis, serta tim proktor di sekolah-sekolah. Sejauh ini sekolah sudah siap,” kata Ikhsan di Surabaya, Rabu (13/3).

Ikhsan menjelaskan, tahun ini pelaksanaannya menggunakan 918 unit komputer server, 21.909 unit komputer klien, 649 tenaga proktor, dan 547 tenaga teknisi. Secara teknis, kata dia, pelaksanaan USBN dan UNBK jenjang SMP/MTs tahun ini tidak terlalu banyak berubah dibanding tahun lalu.

Kendati demikian, pihaknya tetap membentuk tim Helpdesk untuk membantu sekolah-sekolah, teknisi, atau proktor, yang menemui kendala di lapangan. “Di Dispendik itu ada ruangan khusus untuk Helpdesk yang berisikan tenaga IT dari dinas. Dari dinas itu nanti memantau masing wilayah, mulai Surabaya Barat, Timur, Utara, Selatan, dan Pusat. Kemudian di wilayah sendiri ada tim yang bertugas memantau sekolah-sekolah,” ujar Ikhsan.

Dengan adanya Helpdesk, lanjut Ikhsan, jika ada kendala di satu sekolah dan tidak teratasi, maka dalam waktu cepat, sekolah terdekat bisa membantu menangani. Percepatan penanganan masalah ini, diharapkan membuat siswa, pengawas, teknisi, maupun proktor tidak panik saat menemui kendala ketika ujian berlangsung.

Terkait jaringan internet dan listrik, Ikhsan mengaku sudah melakukan koordinasi dengan provider dan PLN. Koordinasi ini selalu dilakukan tiap tahun. Harapannya, tidak terjadi gangguan internet dan pemadaman listrik saat ujian berlangsung.

"Dengan demikian, pelaksanaan ujian ini menjadi lancar. Beberapa tahun ini juga sepenuhnya dibantu oleh PLN di tiga wilayah, dan kami juga meminta bantuan ke provider,” kata Ikhsan.

Ikhsan menyatakan, untuk jaringan, dalam beberapa bulan ini sudah diuji coba melalui aplikasi tryout online milik Dispendik Surabaya yang bisa diakses siswa. Aplikasi ini dapat digunakan melalui smartphone, tablet, maupun komputer.

Bukan hanya itu, komputer beberapa sekolah juga sudah dipakai untuk USBN pendidikan kesetaraan, dan pelaksanaan ujian berjalan lancar. “Sarana dan prasarana sudah diuji coba, baik komputer maupun jaringan. Sarpras inilah yang nantinya digunakan juga untuk USBN dan UNBK jenjang SMP/MTs. Harapannya, semua sesi ujian dapat berjalan lancar tanpa kendala sama sekali,” ujar Ikhsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement