Kamis 14 Mar 2019 17:18 WIB

Kemenristekdikti Perlu Diskusikan Dulu Soal E-Sport

E-sport ada creativity, communication, collaboration and critical thinking

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Kurikulum
Foto: Antara
Kurikulum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Ismunandar menanggapi usulan e-sport masuk ke kurikulum pendidikan tinggi vokasi. Ia mengatakan, e-sport adalah hal yang baik karena mengandung nilai-nilai yang bisa mengembangkan individu.

"Intinya e-sport itu baik, karena di dalamnya ada creativity, communication, collaboration and critical thinking (the 4Cs) atau keratifitas, komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis. Bahkan ada C kelima yaitu community karena komunitas pemirsa dan penggemar e-sport besar," kata Ismunandar pada Republika, Kamis (14/3).

Meskipun demikian, untuk memasukannya ke dalam kurikulum pendidikan tinggi vokasi, pihaknya perlu mendiskusikannya terlebih dahulu. Bagaiaman e-sport akan diterapkan di pendidikan tinggi vokasi tentunya harus dipersiapkan dengan matang.

"Diskusi tentang masuknya dalam kurikulum dan di level mana kita semua harus diskusikan," kata dia.

Sebelumnya, Pendiri Gerakan Sekolah (GSM), Muhammad Nur Rizal mengatakan, e-sport tidak cocok diterapkan di dalam pendidikan dasar. Ia menilai lebih baik diterapkan di pendidikan tinggi vokasi.

Alasannya adalah, di perguruan tinggi kesiapan infrastruktur dan kapasitas mahasiswa maupun tenaga pendidik sudah siap. "Di pendidikan vokasi, mahasiswa itu jauh lebih dewasa memiliki kemampuan refleksi yang lebih independen untuk menalar dan tahu batasan menggunakan e-sport," ujar Rizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement