Rabu 13 Mar 2019 20:06 WIB

Soal Kurikulum E-Sport, IeSPA: Harus Dipelajari Dulu

Perlu dilakukan kajian bagaimana kurikulum e-sport diterapkan di sekolah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi (kiri)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Indonesia Esport Assocation (IeSPA) Eddy Lim menanggapi usulan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) mengenai masuknya e-sport ke kurikulum sekolah. Ia mengatakan perlu dilakukan kajian bagaimana kurikulum itu diterapkan di sekolah. Selain diterapkan di kurikulum, ada juga usulan agar e-sport dijadikan ektrakurikuler saja.

"Sebenarnya semua baik asalkan itu membentuk sumber daya manusia buat industri esport, bukan hanya suruh orang main game," kata dia pada Republika, Rabu (13/3).

Oleh sebab itu, ia menyarankan, agar memasukkan e-sport ke dalam kurikulum tidak sekadar mengajari siswa bermain game, perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut. Pemerintah tidak bisa buru-buru memasukan kurikulum tersebut di pembelajaran di sekolah tanpa kajian yang tepat. 

"Setahu saya, yang mengusulkan itu Menpora. Kita mestinya pelajari dulu, kurikulum itu bagaimana. Perlu tahu dulu yang dipelajari seperti apa," kata dia menjelaskan.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengusulkan agar e-sport menjadi bagian dalam kurikulum di sekolah. Imam menilai, e-sport bukanlah sekadar permainan video namun juga melatih fisik.

Selain itu, e-sport juga dinilai dapat melatih mental pemain. E-sport juga dinilai bisa melatih konsentrasi karena para pemain ditutntut untuk memiliki konsentrasi tinggi selama memainkan permainan.

Sementara itu, pemerintah terus mendorong para pemain gim profesional untuk mengikuti perlombaan. Saat ini, tengah berlangsung Piala Presiden E-sports 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kemenpora, Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Komunikasi dan Informafika (Kemenkominfo), dan IESPL.

Menurut Kepala Bekraf, Triawan Munaf pertandingan ini adalah permintaan dari Presiden Joko Widodo. Pertandingan berlangsung Januari hingga Maret 2019 dan saat ini telah mencapai tahap final.

"Piala Presiden Esports 2019 ini sejalan dengan komitmen Bekraf untuk mengembangkan ekosistem ekraf terutama subsektor aplikasi dan games yang sehat dan inklusif," kata Triawan, dalam keterangan tertulis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement