Senin 11 Mar 2019 20:07 WIB

Kurikulum Formal Sudah Padat, tak Perlu Ditambah E-Sport

Kurikulum yang ada sekarang ini sebaiknya dikurangi agar murid bisa lebih memahami.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Antara/ Red: Ratna Puspita
Piala Presiden E-Sport 2019. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Feny Selly
Piala Presiden E-Sport 2019. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Iwan Pranoto mengatakan kurikulum formal yang berlaku di sekolah-sekolah di Indonesia sudah sangat padat. Dengan demikian, ia menilai, pemerintah tidak perlu lagi menambah dengan e-sports atau ‎olahraga elektronik.

"Secara umum, kurikulum sekolah tidak boleh terlalu gampang diubah karena kurikulum di Indonesia sudah terlalu padat," katanya saat dihubungi Republika, Senin (11/3).

Ia mengatakan jika kurikulum di Indonesia ditambah dengan e-sports atau materi lain seperti pendidikan korupsi maka dapat berdampak buruk pada murid. Karena itu, ia justru mengusulkan kurikulum yang ada saat ini bisa dikurangi supaya murid-murid bisa lebih memahami bahan materi.

"E-sports bisa menjadi pendidikan informal saja dan bukan masuk di kurikulum formal," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora ) Imam Nahrawi mengatakan e-sports atau ‎olahraga elektronik bakal diusulkan masuk dalam kurikulum formal di sekolah. Imam mengatakan, perkembangan dunia olahraga elektronik semakin marak di Indonesia, khususnya pemerintah juga sudah berpartisipasi dalam ajang Piala Presiden Esports 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement