Sabtu 09 Mar 2019 21:58 WIB

Prof dari Jepang: Indonesia akan Jadi Pusat Ekonomi Global

Asianisasi saat ini masih didominasi oleh beberapa negara.

STEI SEBI mengadakan international lecture, Jumat (8/3).
Foto: Dok SEBI
STEI SEBI mengadakan international lecture, Jumat (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI menggelar international lecture. Kegiatan itu diadakan di  Aula STEI SEBI, Depok, Jawa Barat,  Jumat ( 8/3).

International lecture yang dihadiri oleh puluhan dosen dan mahasiswa STEI SEBI itu  mengambil tema “Asianization of the global economic order: Place of Indonesia”. Kegiatan itu menampilkan  tiga  nara sumber,  yaitu Prof  Munim K Barai, H  Hendri Tanjung  PhD dan Nur S Buchori.  

Kuliah umum ini diprakarsai oleh Profesor Munim K Barai PhD, dosen dan peneliti  asal Ritsumeikan Asia Pasific Univeristy Oita, Jepang. Dalam Penyampaian hasil penelitiannya,   Munim menyatakan, Indonesia akan menjadi salah satu pusat ekonomi global dengan puluhan faktor potensial seperti ekonomi, militer, teknologi dan ideologi.

“Namun yang paling potensial adalah populasi yang terus tumbuh serta peningkatan kapasitas kompetensinya,” ujar profesor  berkewarganegaraan Bangladesh itu seperti dikutip dalam rilis STEI SEBI yang diterima Republika.co.id, Sabtu (9/3). 

Senada dengan itu, Hendri Tanjung  menyatakan,  Asianization (Asianisasi)  saat ini masih didominasi oleh beberapa negara. Menurutnya, perdagangan internasional merupakan kunci dari kebangkitan Indonesia.

“Komoditas kelapa sawit merupakan potensi yang perlu dijaga, karena pangsa pasarnya bukan hanya untuk diekspor ke negara-negara Eropa namun juga berpotensi ke negara Asia Selatan seperti Pakistan,” tuturnya. 

Agenda international lecture itu ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab mengenai potensi Indonesia dan pemaparan potensi filantropi Islam oleh Nur S Buchori. Ia adalah dosen STEI SEBI dan komisioner Badan Wakaf Indonesia (BWI). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement