Senin 25 Feb 2019 13:57 WIB

Konflik Antarkubu, Pecah Persatuan

Inilah efek buruk demokrasi, senantiasa menciptakan konflik dalam kehidupan

Kompetisi tagar
Foto: republika
Kompetisi tagar

Jangan, jangan Engkau tinggalkan kami 

dan menangkan kami

Baca Juga

Karena jika Engkau tidak menangkan

Kami khawatir ya Allah

Kami khawatir ya Allah

Tak ada lagi yang menyembah-Mu

Demikian penggalan puisi yang dibacakan Neno Warisman pada malam munajat 212. Membuat netizen heboh, terutama dari kubu petahana. Maklumlah karena Neno adalah tim sukses Prabowo-Sandi. Mereka menyerang Neno dengan sebutan doa yang mengancam. Mengancam Allah akan berhenti menyembahNya jika tidak memenangkan paslon nomor 2.

Tak terima disebut mengancam, Neno bahwa kemenangan yang dimaksud adalah kemenangan kaum muslimin. Puisinya terinspirasi dari doa Rasulullah Saw sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut: 

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِيْ اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ

Ya Allah Azza wa Jalla , penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah Azza wa Jalla berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah Azza wa Jalla , jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepadaMu di muka bumi ini. [HR. Muslim 3/1384 hadits no 1763]

Begitulah yang terjadi sepanjang masa kampanye. Ini pemilu terpanas yang terjadi di Indonesia. Apapun yang diucapkan dan dilakukan setiap kubu, akan dijadikan bumerang oleh kubu lawannya. Sedih melihat pendukung paslon yang mayoritas kaum muslimin saling serang, saling nyinyir hanya karena beda pilihan.

Inilah salah satu efek buruk demokrasi. Senantiasa menciptakan konflik dalam kehidupan. Padahal Allah telah mengingatkan bahwa sesama kaum muslimin adalah bersaudara. Tidak akan ada pertentangan jika kaum muslimin dan negara memahami kriteria pemimpin yang telah ditetapkan oleh aturan islam. 

Pengirim: Vinci Pamungkas, Bogor

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement