Ahad 24 Feb 2019 13:33 WIB

Unisba Minta Lulusannya Jadi Ilmuwan yang Ulama

Para lulusan harus mampu menerapkan keluhuran akhlak dan nilai spiritual.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Nadia Silva, lulusan mahasiswa kedokteran Unisba termuda yang lulus di usia 18 tahun. Dengan IPK 3,44.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Nadia Silva, lulusan mahasiswa kedokteran Unisba termuda yang lulus di usia 18 tahun. Dengan IPK 3,44.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar sidang senat terbuka dalam rangka, prosesi pelantikan wisuda gelombang satu, tahun akademik 2018/2019 di Aula Unisba, Jalan Tamansari, Bandung. Sabtu (23/2). 

Dalam prosesi kali ini, pihaknya mengukuhkan gelar wisudawan/wisudawati kepada 992 orang. Yakni, terdiri dari 889 orang lulusan program studi sarjana (S1), 86 orang lulusan prodi magister (S2), 8 orang program profesi dokter, dan program doktor sebanyak 9 orang.

Menurut Rektor Unisba, Edi Setiadi, para lulusan tidak hanya mampu untuk dapat mengaplikasikan dan mengamalkan kompetensi ilmunya di bidang dunia kerja maupun dunia usaha. Tetapi juga, memiliki karakterisktik sebagai mujtahid. Yakni, sosok yang mampu melahirkan beragam inovasi dalam menciptakan temuan-temuan baru, yang dapat bermanfaat bagi masyarakat secara luas.

Menurut Edi, dalam pencapaian misi melahirkan mutu lulusan yang berkualitas. Para mahasiswa, telah dibekali dengan tiga nilai karakteristik yang menjadi ciri khas dari Unisba, yaitu 3M Mujahid (pejuang), Mujtahid (pemikir), dan Mujaddid (pembaharu). 

"Maka kami tekankan, agar para lulusan dapat menghayati arti dari karakteristik Mujtahid, salah satunya dengan menjadi ilmuwan yang ulama dan ulama yang ilmuwan," ujar Edi.

Edi mengatakan, dengan memahami dan menghayati dari arti tersebut, maka para lulusan tidak akan tertinggal maupun tergerus oleh kemajuan jaman. Terlebih saat ini hadirnya era revolusi 4.0 menjadi sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh semua pihak, untuk mampu menguasai kompetensi di berbagai bidang yang berkaitan dengan teknologi, informasi, dan komunikasi.

Revolusi 4.0, kata dia, menjadi era disrupsi teknologi, dunia industri akan mulai meminimalisasi penggunaan sumber daya manusia untuk mengerjakan berbagai bidang pekerjaan dengan menerapkan dukungan internet dan sistem robotisasi. "Sehingga peluang-peluang pekerjaan yang sebelumnya ada akan hilang, sebab tergantikan oleh teknologi," katanya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, menurut Edi, lulusan Unisba bukan hanya dituntut untuk memiliki penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi. Namun juga, mampu menerapkan keluhuran akhlak dan nilai spiritual, dalam upaya memberikan kemaslahatan ummat.

Dalam prosesi pelantikan wisuda kali ini, lulusan yang berhasil mencapai prestasi terbaik berdasarkan capaian nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) terbaik, disematkan kepada, Santi Husni Yatie dari prodi Matematika pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan nilai IPK 3,98.

Sementara gelar lulusan tercepat, diraih oleh Aisyah Indah Lestari dari prodi Matematika Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan rentang waktu 3 Tahun 4 Bulan, dan 21 Hari. Sedangkan gelar lulusan termuda diberikan kepada Nadya Silva dari Fakultas Kedokteran, yang berhasil lulus di usia 18 Tahun, 11 Bulan dan 6 hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement