Sabtu 02 Feb 2019 20:35 WIB

Pembelajaran Jarak Jauh Butuh Peningkatan Kompetensi Dosen

Dosen yang berkompetensi dan selalu sadar akan perkembangan ilmu

Kuliah Online (ilustrasi)
Kuliah Online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) harus diimbangi dengan peningkatan kompetensi dosen.

"Saya sampaikan, amat penting untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi dosen. Tidak hanya pembelajaran saja, tetapi juga kompetensi dosen. Kita harus bisa melakukan evaluasi diri, ada di mana posisi kita dibandingkan dengan negara lain," kata Menristekdikti dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/2).

Dia mengatakan hal ini bisa dimanifestasikan kepada para mahasiswa agar mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Nasir mengungkapkan dosen yang berkompetensi dan selalu sadar akan perkembangan ilmu di negara lain akan membuat mahasiswa lebih kompetitif dalam mensejahterakan rakyat.

Dalam meningkatkan kompetensinya, menurut Nasir, mahasiswa perlu berinisiatif menggali ilmu dari berbagai sumber, salah satunya melalui materi pembelajaran dalam jaringan (online learning).

"Sementara itu dari sisi mahasiswa, yang harus dibenahi adalah kesiapan belajar mandiri mahasiswa, karena dalam pembelajaran daring lebih banyak mengadopsi istilah "self-directed learning", maka "self-directed learning" mahasiswa menjadi penting," papar Menteri Nasir.

Nasir percaya mahasiswa Indonesia sudah tidak asing dengan perkembangan teknologi, sehingga mereka dapat lebih adaptif pada penggunaan online learning.

"Kalau dari sisi literasi teknologi, saya kira tidak ada masalah yang berarti, karena mahasiswa kita saat ini pada dasarnya sudah merupakan 'digital native' ," ungkap Nasir.

Nasir juga berharap dengan `e-learning, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia bisa lebih tinggi dari APK saat ini (34,58). "Kita berharap e-learning akan mampu meningkatkan APK Pendidikan Tinggi Indonesia," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menristekdikti meresmikan Gedung Baru Development of Education in Seven Universities Project (7 in 1 Project) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Rektor UNY Sutrisna Wibawa menyampaikan bahwa dalam Integrated Services Digital Broadcasting (ISDB)atau Pelayanan Terpadu Penyiaran Digital) 7 in 1 Project ini, pemerintah membangun 12 gedung baru untuk UNY, mencakup Gedung Kuliah Umum, Gedung Ppertunjukan, Pusat Pelatihan Bahasa Perpustakaan Digital.

Selain itu Pusat Kebugaran dan Olahraga, Laboratorium (Lab) Teknik Sipil dan Struktur, Lab Mesin dan Otomotif, Lab Elektronik dan Listrik, Lab Ekonomi dan Bisnis Terpadu, Lab Matematika dan IPA, Lab IPS Terpadu, Lab Pendidikan Usia Dini dan Sekolah Dasar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement