Sabtu 23 Feb 2019 10:07 WIB

Guru Harus Mendorong Siswa untuk Miliki Budaya Meneliti

Meneliti mendorong anak berpikir kreatif, runtut, detail, dan menyelesaikan masalah.

Ilustrasi siswa SMA.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ilustrasi siswa SMA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia Science Project Olympiad (ISPO), Prof Dr Ir Riri Fitri Sari MSc MM mengatakan, guru harus mendorong siswa untuk memiliki budaya meneliti. Guru harus mampu mengenali apakah siswanya memiliki kemampuan meneliti.

Riri menjelaskan budaya meneliti merupakan bagian dari pembentukan karakter.  Ia mengatakan meneliti mendorong anak untuk berpikir kreatif, runtut, detail dan menyelesaikan masalah.

"Guru yang membantu agar anak bisa berpikir runut," kata Riri saat membuka Festival Sains dan Budaya (FSB) 2019 di Sekolah Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (22/2).

Selain itu, guru juga diberikan dorongan untuk mau membimbing siswa melakukan penelitian. Untuk itu, perlu adanya lomba penelitian yang diselenggarakan tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga swasta.

Riri juga  mengungkapkan, untuk pertama kalinya, dua olimpiade disatukan dalam FSB yakni sains dan seni. Hal itu untuk meningkatkan minat siswa dalam meneliti dan mengembangkan bakat seninya.

Khusus untuk ISPO, diikuti 25 provinsi. Sedangkan sekolahnya ada 112, dan 120 kelompok siswa. Mereka adalah para finalis yang akan menampilkan proyek-proyek penelitiannya.

Tercatat ada enam cabang yang diikuti yaitu lingkungan, teknologi, fisika, kimia, biologi dan komputer. Dari enam cabang itu yang paling diminati adalah lingkungan karena lebih banyak bersentuhan dengan masyarakat.

Selain itu, dia juga melihat perlunya panutan yang menginspirasi generasi muda. "Bagaimana bisa siswa tertarik meneliti kalau sosok inspiratifnya tidak ada. Di sinilah butuh kerja keras guru-guru. Guru harus mampu melihat bakal meneliti siswa yang terpendam," katanya.

Dia mengemukakan, dengan adanya FSB minat siswa meneliti makin diasah. Apalagi banyak jawara ISPO diikutkan dalam olimpiade serupa di Amerika, Belanda, Hongkong, Thailand, Asia Tengah, Afrika, dan Kazakhstan.

FSB 2019 yang diselenggarakan 22 hingga 24 Februari 2019 merupakan gabungan dari ISPO dan  Olimpiade seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI).  Festival itu iikuti oleh ratusan finalis siswa peneliti maupun seniman se -Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement