Jumat 08 Feb 2019 08:57 WIB

Satu yang Hilang

Induk burung mengadu kepada Raja Sulaiman bahwa anaknya diambil manusia.

Satu yang Hilang
Foto:

Sesaat sebelum laki-laki itu pergi untuk mengambil anakku. Aku sempat melihat di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang perempuan tua yang meminta-minta. "Perempuan tua yang malang," katanya. Laki-laki itu tak kuasa melihat gurat wajah dan pekik lirih dari perempuan tua.

Tanpa pikir panjang, tanpa kenal, dan tanpa bertanya-tanya, laki-laki itu mengeluarkan segenggam uang. Tak bisa kulihat jelas dari atas awan seberapa rupa uang yang laki-laki itu berikan. Hanya, aku berpikir, apakah karena hal ini kemudian dia selamat dari bahaya yang mengancamnya, atau karena dia manusia, malaikat menjalankan tugas untuk melindungi para manusia.

Nalarku mungkin tak sampai. Akan tetapi, dapat kurasakan ketulusan dari apa yang su dah dilakukan laki-laki itu. Pada dasarnya ia baik. Andai saja. Andai aku bisa berbicara langsung kepadanya agar tak mengambil anakku. Andai juga bila aku dapat berbicara pada semua manusia yang kutemui bahwa kami juga sangat menyayangi keluarga kami.

Anak-anak kami masih sangatlah kecil untuk mengetahui betapa kerasnya kehidupan. Hanya mereka yang kuat mampu bertahan dalam menghadapi badai ujian. Ah, mengapa aku malah memikirkan manusia yang sudah mengancam keselamatan kehidupan kami.

Yang jelas sekarang aku mau laki-laki itu dapat menanggung akibat perbuatannya. Dia mungkin bisa selamat dari gangguan dua jin. Anggap saja dia sedang beruntung. Namun, untuk gangguan yang lain, apa dia seberuntung itu? Biarkan waktu yang menjawabnya dan semoga anak-anakku bisa tenang di surga.

TENTANG PENULIS

RIZKA AMALIA adalah adalah pengajar di SDIT Insan Kamil Sidoarjo. Alumnus Sastra Indonesia- Unesa. Karyanya berupa cerita pendek dimuat di berbagai media massa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement