Rabu 06 Feb 2019 17:50 WIB

Wujudkan Generasi Emas, ISF Digelar di Yogyakarta

Informasi mengenai beasiswa dan pendidikan tinggi ke luar negeri tidak merata.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pembukaan International Scholarship Festival (ISF) 2019 oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto, di Sportorium UMY, Bantul, DIY.
Foto: Silvy Dian Setiawan.
Pembukaan International Scholarship Festival (ISF) 2019 oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Gunawan Budiyanto, di Sportorium UMY, Bantul, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pameran beasiswa dan pendidikan tinggi internasional tahunan, Indonesia Scholarship Festival (ISF), kali ini diadakan di DIY yang bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (6/2). Digelarnya kegiatan ini guna menyasar pencari beasiswa atau pengunjung yang berada di DIY dan Jawa Tengah.

Acara ini mengangkat tema 'Mengintegrasikan Pendidikan dengan Inovasi Menuju Generasi Emas Indonesia Tahun 2045'. Kegiatan digelar selama satu pekan di tiga tempat berbeda.

ISF sebelumnya telah digelar di Jakarta pasa Senin (4/2) dan dilanjutkan di DIY. Selanjutnya akan digelar di Surabaya, tepatnya di Universitas Airlangga pada Jumat (8/2) nanti.

Partnership and Exhibitor Manager ISF, Rizki Hasan mengatakan, kegiatan kali ini menggunakan moto 'Start, Strugle, and Shine'. Alasan mengambil moto ini karena untuk mencapai Indonesia emas pada 2045 dimulai dari sebuah mimpi dan cita-cita yang harus dimiliki oleh generasi muda Indonesia.

"Dari mimpi akan ada strugle-nya dengan mencari beasiswa dan kemudian nanti bisa menempuh pendidikan. Sehingga Indonesia emas pada 2045 nanti bisa tercapai," kata Rizki di Sportorium UMY, Bantul, DIY, Rabu (06/02).

Kegiatan ini sendiri memang fokus menyasar generasi muda Indonesia yang ingin mencari beasiswa dan melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi. Baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sebab, informasi mengenai beasiswa dan pendidikan tinggi ke luar negeri tidak merata di seluruh Indonesia. Informasi tersebut kebanyakan hanya tersebar di kota-kota besar.

Melalui ISF, para pencari beasiswa ini akan dapat mengakses informasi terkait program beasiswa dan program pendidikan tinggi. Mereka secara langsung dipertemukan dengan scholarship provider dan universitas nasional dan internasional yang tergabung dalam kegiatan ini.

"ISF memudahkan akses informasi dan koordinasi antara pencari beasiswa S2 atau S3 dengan scholarship provider, begitu pun universitasnya. Sehingga masyarakat muda Indonesia bisa meningkatkan jenjang pendidikannya lebih go internasional," kata Rizki.

Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan kegiatan ini dilakukan selain yang tujuannya memberi informasi, juga memberi peluang dan kesempatan kepada generasi muda Indonesia. Tentunya dalam memperoleh beasiswa dan pendidikan yang bertaraf internasional. 

"Ini event how to be international, dalam rangka menyiapkan generasi muda berkualitas melalui upaya-upaya untuk meraih scholarship yang banyak tersedia bagi generasi muda Indonesia," katanya.

Dalam menuwudkan generasi muda yang berkualitas dan generasi emas pada 2045, maka harus didukung melalui ISF ini. UMY pun, lanjut Gunawan, akan siap mendukung untuk terselenggaranya kegiatan ini sehingga dapat memberikan informasi dan peluang kepada generasi muda Indonesia.

"Inilah salah satu cara yang paling efektif mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk bisa bersaing. Sebab di 2045 bisa kita katakan disetiap negara tidak ada pagarnya," tambah Gunawan.

Sementara itu, Program Manajer ISF, Puguh Prasstyo Mulyo mengatakan, penyelenggaraan pameran beasiswa dan pendidikan pada level perguruan tinggi ini memang upaya untuk meningkatkan aksebilitas informasi bagi yang ingin melanjutkan pendidikan. Khususnya bagi generasi muda Indonesia yang memiliki mimpi kuliah di luar negeri.

Terlebih Indonesia memiliki keuntungan yang lebih dengan adanya bonus demografi. Puguh mengatakan, bonus demografi ini merupakan suatu hal yang harus dihadapi dengan optimistis.

"Dengan harapan pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia, bisa mencapai masa keemasannya. Dan pemuda sebagai efek bonus demografi adalah ujung tombak tercapainya visi Indonesia di 2045." lanjut Puguh.

Pameran ini mendatangkan beberapa penyedia beasiswa bergengsi dari dalam maupun luar negeri, di antaranya beasiswa unggulan Kemendikbud, Pusbindiklatren Bappenas, Nuffic Neso, Erasmus+, Aminef, DAAD, dan Australia Award. ISF juga menghadirkan institusi pendidikan, lembaga bahasa Inggris, dan partisipasi dari 30 top kampus di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement