Rabu 30 Jan 2019 22:48 WIB

Menristekdikti Harapkan Start Up Jadi Perusahaan Besar

Jumlah perusahaan rintisan atau start up pada akhir 2018 sebanyak 956.

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengharapkan perusahaan rintisan atau start up berbasis inovasi dan teknologi dapat menjadi perusahaan besar. Dia juga menginginkan agar start up dapat menjadi industri yang berkelanjutan dan mengalami perkembangan yang baik.

"Jangan jadi start up yang berjalan hanya begitu-begitu saja. Harapan saya bisa mendorong para start up ini menjadi perusahaan besar," kata Menteri Nasir usai pelantikan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Jakarta, Rabu (30/1).

Dia mengatakan jumlah start up pada akhir 2018 sebanyak 956, sementara target pada 2019 sebanyak 1.000 start up. "Sekarang saya lagi memikirkan peran pemerintah itu membina ke sustainabilitynya (keberlanjutan bisnis) mereka (start up)," ujarnya.

Dia juga menuturkan jika start up motor listrik berhasil, maka perlu dipkirkan untuk memulai startup mobil listrik dalam rangka mendorong kemandirian di di bidang transportasi. Dia menuturkan harus ada perubahan cara pandang pengelolaan BPPT ke depan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Sebab, riset dan penerapan inovasi dan teknologi bukan didasarkan pada keinginan dari para perekayasa dan peneliti melainkan harus melihat permintaan pasar dan kebutuhan. "Market-driven, demand-driven menjadi base (dasar) untuk riset ke depan khususnya para LPNK (lembaga pemerintah non kementerian) di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi supaya riset itu punya manfaat yang tinggi," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement