Selasa 22 Jan 2019 02:07 WIB

UIN Suka Sosialisasikan Pendampingan Pengisian PDSS

Sosialisasi untuk Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

UIN Sunan Kalijaga
Foto: Republika/Wahyu Suryana
UIN Sunan Kalijaga

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menyosialisasikan pendampingan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 untuk Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sosialisasi itu diadakan karena pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 diawali dengan pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)," kata Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Profesor Yudian Wahyudi di Yogyakarta, Senin (21/1).

Ia mengatakan pengisian PDSS SNMPTN 2019 harus dilakukan dengan cermat dan benar sehingga tidak ada data yang dimanipulasi oleh pihak sekolah dan siswa. Jangan sampai ada dokumen PDSS dari pendaftar yang diubah autentitasnya

"Jika ada yang bermain-main dengan kebenaran dokumen akan panjang urusannya. Dokumen harus diisi secara benar, jangan dimanipulasi," katanya.

Pimpinan Panitia Pusat SNMPTN Dr Eko Marpanuji mengingatkan sekolah agar tidak menunda pengisian PDSS karena pada akhir pendaftaran sistem ada batasan menerima data dalam jaringan. Apalagi, menurut dia, untuk mengunggah dokumen siswa dan akreditasi sekolah, guna melanjutkan langkah pengisian berikutnya.

"Kendala yang sering muncul adalah riset akun, pindah sekolah, dan itu bisa ditanyakan di kolom bantuan atau menghubungi 'call center' 08041450450," katanya.

Pimpinan Panitia SNMPTN Lokal Dr Setyo Raharjo mengemukakan sistem pemeringkatan prestasi akademik dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Dia mengatakan siswa yang memenuhi syarat diizinkan untuk mendaftar SNMPTN 2019 dengan ketentuan akreditasi sekolah, yakni Akreditasi A sebesar 40 persen terbaik di sekolahnya, Akreditasi B sebesar 25 persen terbaik di sekolahnya, dan Akreditasi C serta lainnya sebesar lima persen terbaik di sekolahnya.

"Semua data siswa bisa dimasukkan, biar sistem yang meranking," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement