Senin 14 Jan 2019 16:14 WIB

Cacat Lafal Memperkaya Bahasa Indonesia

Selain mengadopsi diksi asing, kata Indonesia juga diserap negara lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia
Foto:
Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Di Ambon, orang mengenal bagian celana yang dipasangi resluiting disebut golpi. Orang Ambon mengambilnya dari kata Belanda, gulp. Namun, ketika dijadikan bahasa Indonesia, golpi berubah menjadi golbi sebagai kata baku yang dicatat di KBBI.

"Lebih aneh lagi, horloge menjadi arloji, tafellaken berubah menjadi tapelak," tulis W De Vos di koran yang terbit di Friesland, Friese Koerier, 27 Februari 1964. Tapelak yang dimaksud Vos, sudah disempurnakan dalam bahasa Indonesia menjadi taplak, tanpa perlu mengembalikan ke ejaan aslinya, taflak.

Vos pada 1964 berkesempatan mengunjungi Indonesia dalam rombongan mahasiswa Belanda yang diundang Presiden Sukarno. Ia menggambarkan di lingkungan keluarga Indonesia saat itu masih banyak yang berbahasa Belanda, kendati ia mendapat penegasan bahwa di masa depan, bahasa Belanda akan benar-benar hilang dari bumi Indonesia. Saat itu, yang masih berbahasa Belanda adalah kalangan tua, sementara para pelajar mulai bericara dalam bahasa Inggris. Kini, kelas Belanda di Euro Management, Jakarta, peminatnya ada dari karyawan, mahasiswa, dan pelajar.

Setelah 300 tahun menguasai wilayah Indonesia di masa lalu, Belanda baru serius mengajarkan bahasanya di awal abad ke -20. Di pengujung abad ke-19, bahasa Melayu sudah lebih banyak dipakai di wilayah koloni Belanda itu. "Bahasa Belanda masih beredar sampai 1960-an sebagai bahasa rumahan elite terdidik, tapi tak seorang pun mengucapkannya lagi di depan umum sejak 1942," tulis Benedict Anderson dalam Di Bawah Tiga Bendera.

photo
Kelas bahasa Belanda di Euro Management diminati pelajar hingga karyawan.

Vos menyatakan bahasa Indonesia berkembang setelah Indonesia merdeka. Baginya, bahasa Indonesia yang mengambil banyak kata dari bahasa Belanda itu telah menjadi bahasa modern yang lebih mudah dipelajari ketimbang bahasa Prancis dan Jerman. "Bahasa Indonesia kira-kira sama dengan Friesland, sebuah wilayah di Belanda," tulis Vos.

Tak dijelaskan undangan dari Presiden untuk tujuan apa, tetapi Vos sampai menulis dua laporan panjang tentang pembangunan di Indonesia. Ia juga bertemu dengan anak-anak pramuka di Jakarta yang memerah susu sapi Friesland.

Friesland, disebut Nurul Primayanti, sebagai provinsi yang memiliki dialek khusus. "Jika ketemu orang  Friesland, mereka dibilang punya paspor sendiri. Itu candaan di Belanda karena dialek mereka yang berbeda," kata Nurul Primayanti, alumni Belanda, saat di kelas bahasa Belanda di Euro Management.

Orang-orang Belanda yang tinggal di Batavia saat itu memang memiliki dialek yang juga aneh dalam berbahasa Belanda. Mereka mengajarkan bahasa Belanda ke anak-anak mereka lewat bahasa Melayu. Kebiasaan orang Indonesia yang salah eja ditiru orang Belanda.

Belanda memiliki je yang disematkan ke kata lain sehingga artinya menjadi kecil. Das yang berarti syal ketika menjadi dasje artinya menjadi syal kecil. Pet yang artinya topi, menjadi topi kecil ketika berbentuk petje. Slok yang artinya teguk, menjadi tegukan kecil ketika berbentuk slokje.

Ketika telinga Indonesia mendengarkan lafal je, lidahnya menirukan mengejanya sebagai i. Lahirlah dasi, peci, sloki, yang mempunyai makna baru dalam bahasa Indonesia. Ada yang lain, pannetje menjadi panci, potje (kendi kecil) menjadi poci, schuitje (biduk kecil) menjadi sekoci.

photo
Angkatan 87 Fikom Unpad reuni menggunakan peci. Peci diserap dari petje.

Ada kasus lain untuk kaartje (kartu kecil). Orang Indonesia dulu suka latah menambahi ‘s’ untuk menjadikan jamak kata tunggal yang memakai je. Kaartje pun menjadi kaartjes, lalu mereka lafalkan sebagai karcis.

Bentuk-bentuk itu ternyata juga menginspirasi orang Belanda di Batavia masa itu untuk membentuk kata baru dari Melayu dengan cara mengganti i menjadi je. Terbentuklah paitje (kepahitan) dari pait (pahit), kakje dari kaki.

"Namun… tidak akan berani mengubah api menjadi aapje, karena keduanya berbeda makna," tulis Faqir Oemar. Aapje artinya monyet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement