Ahad 06 Jan 2019 20:17 WIB

Guru SIT Auliya Kembangkan Skill Seven Habits dan Karakter

Guru yang memiliki karakter mulia akan menumbuhkan kemuliaan pada anak didiknya.

Rep: Novita Intan/ Red: Maman Sudiaman
Guru SIT AULIYA kembangkan skill Seven Habits dan karakter.
Foto: dok. SDIT Auliya
Guru SIT AULIYA kembangkan skill Seven Habits dan karakter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyikapi tuntutan zaman, seorang guru harus mampu menjadi pendidik yang berkualitas dan berkarakter. Untuk itulah, selama libur semester 1 ini, sekitar 100 guru KB, TK, SD, SMP SMA Islam Terpadu Auliya  mengikuti pelatihan penguatan karakter. Kegiatan ini sebagai salah satu sarana menumbuhkan kekuatan obsesi iman yang membentuk akhlak mulia pada seorang guru, serta mengikuti serangkaian pelatihan tujuh habits.

Pembicara SIT Auliya, Achmad Farid mengatakan setiap guru harus memiliki sumber kekuatan dalam mendidik, yaitu iman yang benar. Kemuliaan atau keluhuran budi pekerti (akhlak mulia) sudah selayaknya menjadi obsesi tertinggi seseorang, terutama guru. 

“Guru sebagai figur sentral dalam proses pendidikan akan sangat layakuntuk berada dalam kemuliaan akhlak tersebut. Sebab guru menjadi orangyang di ikuti dan ditiru dalam integritas oleh siswanya,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Ahad (6/1).

photo
Guru SIT AULIYA kembangkan skill Seven Habits dan karakter.

Untuk itulah diadakan pelatihan karakter untuk 100 guru Sekolah Islam Terpadu Auliya pada 2 Januari 2019 lalu, yang merupakan salah satu sarana sharing dalam rangka menumbuhkan kekuatan obsesi iman yang membentuk akhlak mulia seorang guru. “Value (nilai-nilai), believe (keyakinan) yang akan membentuk sikapdan perilaku (behavior) seseorang. Jika nilai-nilai yang di yakinibersumber dari Alquran, Sunnah dan ulama maka akan membentuk keimanan yang kokoh, perilaku yang benar. Iman adalah sumber kekuatan potensi diri yang membutuhkan upaya membangkitkannya agar hidup dan mejadi solusi dalam mendidik,” ucapnya.

Menurutnya, pelatihan ini bertujuan agar guru memiliki sumber kekuatan dalam mendidik yaitu iman yang benar, mengembangkan karakter mulia dengan menghidupkan perilaku yang menunjang seperti sikap sopan,santun, kasih sayang, meyakini kebenaran dan berani memperjuangkannya serta sikap syukur, sabar dan ikhlas. “Implikasi untuk menjaga akhlak mulia tersebut maka guru menjagaamalan-amalan ibadah harian baik yang wajib maupun Sunnah, dan menebar kebaikan dimanapun mereka berada,” ucapnya seraya mengatakan guru yang memiliki karakter mulia akan menumbuhkan kemuliaan pada anak didiknya.

Sementara Pelatih Habbit 4, Nina Yuliana bercerita tentang "Think Win-Win" yang sangat berguna dalam bersikap pada saat adanya konflik, menentukan hubungan jangka panjang dan menjalin hubungan saling bergantung.“Peningkatan mutu guru ini diharapkan mampu mencapai delapan kompetensi lulusan siswa Auliya,” ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement