Selasa 18 Dec 2018 11:10 WIB

UNY akan Terapkan SBMPTN Pola Baru

Pelaksanaan ujian tahun depan dilakukan 12 kali, setiap tes dilaksanakan dua sesi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Kampus Universitas Negeri Yogyakarta
Kampus Universitas Negeri Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ada perbedaan dalam jalur SBMPTN di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Paa 2018,  dilaksanakan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Rencananya, pada 2019 hanya akan ada UTBK.

Hal itu juga akan diterapkan pula kepada materi tes tahun ini, yang awalnya TKPA, TKD Saintek dan TKD Soshum. Tahun depan, hanya akan ada materi Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA).

Wakil Rektor I UNY, Margana mengatakan, kelompok ujian yang dulu ada di Soshum, Saintek dan Campuran, tahun depan campuran ditiadakan. Pelaksanaan ujian tahun depan dilakukan 12 kali, setiap tes dilaksanakan dua sesi, pagi dan siang.

Sedangkan, tahun ini ujian diadakan satu kali pada 8 Mei 2018. Ia mengatakan, banyak yang berubah dari pelaksanaan SBMPTN, salah satunya peserta yang bisa mengikuti dua kali tes.

"Bagi pengambil prodi seni dan olah raga cukup melampirkan portofolio saja, tidak perlu mengikuti ujian keterampilan seperti tahun ini," kata Margana dalam Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru UNY di Rektorat UNY, Jumat (14/12).

Ia menuturkan, dalam mengikuti tes SBMPTN, peserta dapat mengikuti Kelompok Sintek satu kali dan Soshum satu kali, atau Saintek dua kali, atau Kelompok Soshum dua kali.

Demikian pula dalam pemilihan program studi. Tiap mahasiswa dibolehkan memilih sebanyak-banyaknya dua prodi dari satu atau dua PTN. Peserta yang tidak diterima SNMPTN dan akan mendaftar SBMPTN tidak perlu mengisi data.

"Peserta yang sudah dinyatakan diterima di SNMPTN otomatis tidak dapat mendaftar di SBMPTN," ujar Margana.

Untuk jalur SNMPTN, UNY akan mengambil kuota 20 persen dari jumlah mahasiswa baru dengan ketentuan, SMA/MA/SMK yang miliki NPSN, sekolah terakreditasi A dengan 40 persen terbaik di sekolahnya.

Selain itu, sekolah terakreditasi B dengan 25 persen terbaik di sekolahnya dan terakreditasi C dengan lima persen terbaik di sekolahnya. Serta, mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Kemenristekdikti akan Tambah Kuota Bidikmisi

Kepala Admisi, Setya Raharja menjelaskan, UNY menyelenggarakan tiga pola pneerimaan mahasiswa baru yaitu SNMPTN yang berbasis rekam jejak prestasi. Lalu, SBMPTN dengan UTBK dan Seleksi Mandiri.

"Menggunakan prestasi unggul, skor UTBK dan ujian tulis D3," kata Setya.

Prestasi unggul sendiri merupakan seleksi non-tes calon mahasiswa D3 dan S1. Sedangkan, Seleksi Mandiri akan mengambil kuota maksimal 30 persen dari seluruh calon mahasiswa baru UNY.

Rencananya, SNMPTN diluncurkan awal Januari, bersamaan pengisian dan verifikasi PDSS yang berlangsung sampai akhir Januari. SBMPTN diawali pendaftaran UTBK pada Januari, pelaksanaan pada Maret dan dimumumkan April.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement