Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

Thursday, 16 Syawwal 1445 / 25 April 2024

MPR dan Adkasi Siap Gelar Kampanye Pemilu Damai

Senin 03 Dec 2018 13:30 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Delegasi Adkasi yang dipimpin Lukman Said menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan, Senin (12/3).

Delegasi Adkasi yang dipimpin Lukman Said menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan, Senin (12/3).

Foto: mpr
Kampanye pemilu damai dilakukan melalui jalan sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (Adkasi) mengajak MPR mengkampanyekan Pemilu damai lewat kegiatan jalan pagi dan apel. Delegasi Adkasi yang dipimpin Lukman Said menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan, Senin (12/3).

Kedatangan Lukman ke komplek parlemen untuk mengundang Zulkifli Hasan pada acara Adkasi yang hendak digelar pada Februari 2019. Pada bulan dan tahun itu, Adkasi menggelar berbagai acara seperti seminar dan jalan sehat. “Kami mengundang Bapak untuk menjadi pembicara dalam seminar Adkasi," kata Lukman.

Sebagai politisi yang berada di daerah, asosiasi yang menghimpun DPRD dari 417 kabupaten se-Indonesia itu juga peduli terselenggaranya Pemilu yang damai, aman, dan berjalan lancar. 

photo
Delegasi Adkasi yang dipimpin Lukman Said menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan, Senin (12/3).

“Rencananya start dari Parkir Timur Senayan dan finish di Komplek Parlemen”, ujarnya.

Agar berjalan sukses, Adkasi meminta dukungan MPR dalam acara kampanye Pemilu Damai itu. Pesertanya bisa mencapai 15 ribu orang.

Menanggapi keinginan itu, Zulkifli Hasan menyanggupi. “Nanti dalam seminar akan kita sampaikan materi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika”, ujarnya.

Mengenai rencana kampanye Pemilu Damai, pria asal Lampung itu mendukung penuh. “Saya sudah keliling Indonesia dan menyampaikan hal itu," ujarnya.

Menurutnya, Pemilu entah itu Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden, dan Pemilu memilih anggota DPRD, semua harus berlangsung dengan suasana yang menggembirakan. Disebut Pemilu adalah konsekuensi dari demokrasi yang diselenggarakan secara rutin sekali dalam lima tahun sehingga hajatan ini dianggap sebagai hal yang biasa.

Dipaparkan dalam Pemilu yang dihadapi adalah teman, sahabat, dan saudara sendiri. “Untuk itu jangan anggap Pemilu sebagai perang," kata dia,

Komitmen inilah yang perlu dipegang sehingga tidak ada yang saling hujat dan serang. Dalam Pemilu yang perlu dikedepankan adalah friendly competition. ”Kita sambut hangat Pemilu," kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler