REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini, 4 Juli, tepat 12 tahun lalu, sejarah besar tercipta di Estadio Da Luz, Lisabon. Yunani, tim yang sejak awal tak diunggulkan, berhasil tampil sebagai juara Piala Eropa 2004.

Tim asuhan Otto Rehhagel ini memang lolos ke Piala Eropa 2004 di Portugal dengan status sebagai juara Grup 6. Namun tergabung di Grup A bersama tuan rumah Portugal, Spanyol, dan Rusia membuat Yunani diprediksi bakalan tumbang sejak awal pada fase grup.

Tapi tak disangka, Yunani justru tampil sebagai runner-up grup mendamping Portugal yang melaju sebagai pemuncak.

Yunani menaklukkan Portugal 2-1, bermain imbang 1-1 lawan Portugal, dan kalah 1-2 dari Rusia. Meski sama-sama mengumpulkan nilai empat dengan Spanyol, Yunani lolos dengan produktivitas gol lebih baik.

Pada perempat final, Yunani menumbangkan Prancis 1-0. Berikutnya, Republik Ceska dibungkam dengan skor serupa.

Pada partai puncak, Yunani kembali bersua Portugal yang menyingkirkan Inggris pada perempat final, dan Belanda di semifinal.

Tetap mengusung permainan bertahan disiplin, Yunani untuk kali kedua menaklukkan Portugal. Kali ini dengan sebiji gol Angelos Charisteas pada menit ke-57.

Upaya Luis Figo, Cristiano Ronaldo, Deco, Pauleta, dan para pemain Portugal lainnya tak mampu menjebol tembok pertahanan kokoh yang digalang Yunani.

Hingga 90 menit berakhir, Yunani--yang sebelumnya hanya pernah satu kali tampil pada Piala Eropa 1980--berhasil membuat kejutan terbesar dengan memenangkan Piala Eropa 2004.

Ikuti Whatsapp Channel Republika