REPUBLIKA.CO.ID, Hari ini, 52 tahun lalu, sejarah tercipta di Santiago Bernabeu. Spanyol berhasil menjuarai Piala Eropa 1964 di kandang sendiri di tengah kekhawatiran laga final urung digelar akibat tekanan penguasa.
Lawan Spanyol pada laga final adalah Uni Soviet, negara yang secara ideologi politik bersebrangan dengan Negeri Matador yang ketika itu dipimpin diktator Francos.
Empat tahun sebelumnya, dalam edisi pertama Piala Eropa, Franco memerintahkan Spanyol mundur karena tak mau tim sepak bola negaranya bertanding di Moskow pada laga penyisihan. Dahulu, Piala Eropa menggunakan sistem home and away pada laga penyisihan dan home tournament mulai babak semifinal.
Kekhawatiran Spanyol akan mundur sirna karena Franco mengizinkan timnya berlaga. Bahkan sang pemimpin menyaksikan langsung dari tribun Santiago Bernabeu.
Kegembiraan publik Santiago Bernabeu pecah pada menit keenam saat Jose Maria Pereda membobol gawang kiper legendaris Lev Yashin. Tapi kegembiraa hanya bertahan dua menit karena Galimzyan Khusainov berhasil menyamakan kedudukan.
Kemenangan Spanyol baru bisa ditentukan oleh Marcelino Martinez enam menit menjelang laga berakhir. Pereda mengirimkan umpan dari sisi kanan yang berhasil ditanduk Marcelino tanpa bisa dihentikan Yashin.
Spanyol pun meraih gelar perdana dalam penyelenggaraan kedua Piala Eropa ini.