Senin 20 Jun 2016 14:33 WIB

Adu Penalti, Sepakan Cungkil, dan Panenka

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Antonin Panenka (melompat).
Foto: EPA PHOTO CTK/LIBOR HAJSKY
Antonin Panenka (melompat).

REPUBLIKA.CO.ID, Adu penalti menjadi cara terakhir menentukan kemenangan salah satu tim saat terjadi deadlock, skor imbang pada waktu normal hingga babak perpanjangan waktu 2x15 menit. 

Saat pertama kali diperkenalkan, tak sedikit yang menentang adu penalti karena menganggap pemenang lewat cara ini lebih banyak ditentukan oleh faktor keberuntungan.

Terlepas dari pro dan kontra, adu tendangan 12 pas tetap diterapkan oleh FIFA dan mulai digunakan pada 1970-an untuk Liga Champions dan Piala Winners.

Pada Piala Eropa, adu tendangan penalti pertama diterapkan pada 1976. Tak tanggung-tanggung, penalti terjadi pada partai puncak yang mempertemukan Cekoslovakia dan Jerman Barat yang akhirnya melahirkan sejarah.

Hari ini, 20 Juni 1976, tepat 40 tahun lalu, Cekoslovakia berduel melawan Jerman Barat pada final Piala Eropa. Cekoslovakia tampaknya akan menjadi juara saat Jan Svehlik dan Karol Dobias membobol gawang Jerman Barat dalam 25 menit pertama.

Tapi dengan mental juaranya, Jerman Barat membalas lewat Dieter Mueller dan Bernd Holzenbein sehingga laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Namun hingga babak tambahan berakhir, skor tak berubah.

Adu penalti pun digelar. Empat penendangan Cekoslovakia menunaikan tugasnya dengan mulus. Malang buat Jerman, Uli Hoeness yang menjadi penendang keempat gagal melakukan tugasnya. Skor 4-3 untuk Cekoslovakia.

Bila penendang terakhir Cekoslovakia berhasil, maka Jerman Barat dipastikan kalah. Sang algojo terakhir Cekoslovakia bernama Antonin Panenka. Ia maju ke titik putih dengan tenang, mengambil ancang-ancang dan seolah hendak mengarahkan bola ke kanan.

Tapi ternyata, Panenka hanya mencungkil bola ke tengah. Kiper Jerman Sepp Maier tertipu karena terlanjur melompat ke kiri. Sebuah momen yang kemudian menjadi sejarah sepak bola. Cekoslovakia meraih trofi besar pertama lewat adu penalti dan ditentukan oleh eksekusi dingin Panenka yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Nama Panenka pun abadi disematkan untuk menyebut sepakan cungkil  dari titik putih tersebut. Sejumlah nama besar di lapangan hijau pernah mengambil penalti dengan cara ini. Pada Piala Eropa 2012, Andrea Pirlo melakukannya saat Italia menyingkirkan Inggris pada babak perempat final dengan kemenangan 4-2 lewat adu penalti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement