Kamis 14 Jun 2018 19:17 WIB

Enam Ramaja Putri Arab Saudi Batal Bawa Bendera Laga Pembuka

Perjalanan mereka dibatalkan karena persoalan logistik.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Anak pembawa bendera dalam pertandingan sepak bola (ilustrasi).
Foto: Youtube
Anak pembawa bendera dalam pertandingan sepak bola (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --Enam remaja putri Arab Saudi yang dijadwalkan membawa bendera negara mereka pada pertandingan pembukaan Piala Dunia di Moskow akan digantikan oleh Rusia. Ini setelah perjalanan mereka dibatalkan karena persoalaan logistik. 

Pembawa bendera tersebut sebagai bagian dari program yang dijalankan oleh Coca-Cola. Remaja berusia 13 hingga 17 tahun, seharusnya memimpin tim nasional Saudi ke lapangan di Stadion Luzhniki Moskow, menjelang pertandingan mereka melawan Rusia, Kamis (14/6) malam WIB.

"Karena keadaan logistik yang tak terduga, delegasi pembawa bendera Saudi sayangnya tidak akan lagi dapat menghadiri pembukaan Piala Dunia FIFA 2018,'' kata Coca-Cola dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Kamis (14/6).

Omar Bennis, direktur urusan publik di Coca-Cola Timur Tengah, menolak untuk mengungkapkan masalah logistik apa yang sebenarnya tersebut. Namun, dia mengatakan, itu tidak terkait dengan jenis kelamin mereka.

Ia menambahkan, perusahaan itu bekerja dengan otoritas olahraga Saudi untuk mencoba agar para remaja putri menghadiri pertandingan negara lainnya. "Kemungkinannya rendah, tapi kami masih mendorong," kata Omar.

Salah satu anak mengatakan, delegasi itu tidak hanya akan absen pada pertandingan pertama, tetapi seluruh Piala Dunia, tempat Arab Saudi bermain di Grup A bersama Rusia, Mesir dan Uruguay. Dia tidak memberikan alasan untuk pembatalan, merujuk pertanyaan kepada otoritas olahraga Saudi dan Coca-Cola. 

Perempuan di Arab Saudi diizinkan untuk menghadiri pertandingan sepak bola untuk pertama kalinya tahun ini. Arab Saudi yang dikenal sangat konservatif, mengambil langkah-langkah untuk mengurangi beberapa pembatasan terhadap mereka. Arab Saudi baru-baru ini mencabut larangan mengemudi bagi perempuan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement