Sabtu 14 Jul 2018 00:41 WIB

Kegilaan Fan Demi Timnas Kroasia

Fan Kroasia bersedia membayar berapapun harga tiket pertandingan final Piala Dunia.

Tim Nasional Kroasia
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky, File
Tim Nasional Kroasia

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Fan Kroasia rela melakukan apapun demi bisa menonton tim kesayangannya menghadapi Prancis di final Piala Dunia 2018 pada Ahad (15/7) besok. Alasannya sederhana, kapan lagi menyaksikan Kroasia bertarung di partai puncak Piala Dunia.

Kroasia mencapai final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Mereka akan menghadapi Prancis di Stadion Luzhniki, Moskow, setelah mengalahkan Inggris 2-1 pada laga semifinal lewat perpanjangan waktu.

Partai final ini menjadi momen fans sepak bola Kroasia yang nyaris putus asa agar tidak ketinggalan pergi ke Moskow. Duduk di kafe pinggir jalan di Moskow, mengenakan warna kotak-kotak merah dan putih ciri khas negaranya, seorang fans bernama Zdenko Corluka mengatakan dirinya telah menghabiskan waktu sepanjang pagi untuk menerima telepon dari teman-temannya di Kroasia.

Teman-temannya tersebut memesan penerbangan ke Moskow. Mereka berharap bisa mendapatkan tiket untuk menonton pertandingan pada Minggu.

"Setiap saat, setiap telepon berdering, semua orang menelepon untuk mengatakan, 'belikan tiket kami, belikan tiket kami'," kata Corluka, yang sepupunya Vedran Corluka, adalah pemain di tim nasional Kroasia.

Dalam waktu satu jam setelah terbangun pada Kamis, 25 teman-temannya Corluka telah mengiriminya uang untuk membeli tiket. Kedua telepon di depannya terus berdering dengan pemberitahuan.

Tidak Peduli Harganya

Corluka mengatakan dia berpikir tiket pertandingan final sekarang ini berharga sekitar 2.500 dolar AS (Rp 35,3 juta). ''Ini uang yang banyaknya, tetapi ini hanya satu kali saja dalam hidup Anda,'' katanya.

Boris Kuzmanovic (31), fan Kroasia yang tinggal di Moskow untuk menonton pertandingan Ahad, mengatakan dia atau teman-teman di negaranya bersedia membayar berapapun harga tiket pertandingan.

''Orang Kroasia gila, mereka membeli dengan kartu kredit, melakukan apa saja, itu tidak pintar," kata Kuzmanovic.

"(Tetapi) kapan lagi kita akan memiliki kesempatan untuk menonton Kroasia di final?" katanya seraya mengangkat bahu. Istrinya yang sedang hamil, juga bertanya apakah dia bisa mendapatkan tiket penerbangan ke Moskow.

Ivan Skegro (30), fan dari Zagreb, mengatakan dia harus terbang pulang dari Moskow pada Kamis setelah menonton pertandingan semifinal melawan Inggris pada hari sebelumnya. Tapi begitu wasit meniup peluit dan memastikan tempat Kroasia di final hari Minggu, dia tahu bahwa dia akan terbang lagi ke Moskow dua hari kemudian.

''Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup," kata Skegro dan menambahkan bahwa penerbangan dari Zagreb sekarang sekitar 1.500 euro (Rp 24,7 juta).

''Itu hanya pesawat! Anda harus membeli tiket, katakanlah itu 500 euro. Jadi, perjalanan mini ke Moskow adalah empat bulan dari gaji (rata-rata),'' tambahnya sambil tertawa. ''Tapi kami punya sepeda dan kami akan (bersepeda) ke Moskow. Jangan khawatir, kami akan datang.''

Kursi Pesawat Kosong

Dua penggemar Kroasia di Moskow mengatakan bahwa mereka seharusnya ada dalam penerbangan kembali ke negaranya pada Kamis malam, tetapi kursi mereka akan tetap kosong.

''Kami memiliki tiket pulang untuk malam ini. Tetapi seperti yang Anda lihat, kami masih di sini," kata Marco, seorang manajer di perusahaan makanan Kroasia dari Zagreb.

Dia telah membuat keputusan melewatkan penerbangannya sebelum meminta izin dari majikannya untuk mengambil cuti. Namun demikian, dia mengatakan itu bukan masalah yang perlu dikhawatirkan.

"Kroasia sedang 'terbakar' saat ini sehingga kami ragu siapa pun akan menentangnya," katanya.

Para pendukung juga bersemangat untuk menonton pertandingan karena mereka melihatnya sebagai kesempatan bagi Kroasia untuk membalas dendam atas kekalahan semifinal mereka oleh Perancis di Piala Dunia 1998.

"Ini keputusan yang mahal, tapi bukan yang sulit," kata Iosip, penggemar dari Zagreb yang juga membatalkan penerbangan pulangnya dan tidak pula memiliki rencana untuk kembali. "Skenario terburuk: sewa mobil. Bahan bakar murah di Rusia," katanya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement