Rabu 20 Jun 2018 06:32 WIB

Bentrok Eks Petugas Kebersihan dan Teknisi Listrik (2-habis)

Fernando Santos seorang insinyur listrik yang berkualitas.

Fernando Santos
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
Fernando Santos

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Seorang mantan pelayan kebersihan dan bekas teknisi listrik hotel akan saling berhadapan ketika Maroko menantang Portugal dalam pertandingan Grup B Piala Dunia di Stadion Luzhniki, Moskow, Rabu (20/6) malam WIB. Pelatih Maroko, Herve Renard, dan arsitek Portugal, Fernando Santos, pernah menjalani suatu profesi berbeda pada masa lalunya sebelum terkenal sebagai juru taktik.

Santos mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara tahun lalu, ia berutang karier cemerlang sebagai pelatih sepak bola kepada seorang kenalan di sebuah hotel di tepi pantai. Pada tahun-tahun terakhir karier bermainnya, Santos, seorang insinyur listrik yang berkualitas, mulai bekerja di sebuah hotel sebagai kepala teknisi. Ia akhirnya mengambil peran sebagai pekerja penuh waktu.

Sang mantan bek Estoril ini tidak memiliki niat untuk melanjutkan kiprahnya dalam dunia sepak bola. Sampai majikannya, yang juga presiden klub Estoril, mengundang Santos untuk melatih tim yang pernah dibelanya itu dengan status sementara.

"Awalnya hanya untuk enam bulan, tapi saya justru tinggal selama enam tahun dan kami naik ke divisi pertama," dia berkata.

Pada saat dia dipecat, Santos mulai menginjakkan kakinya di pintu klub-klub besar dan melanjutkan untuk melatih tiga klub utama Portugal, Benfica, Sporting dan Porto. Ia kemudian membawa Yunani ke Piala Dunia terakhirnya. Puncaknya, Santos sukses memimpin Portugal meraih gelar besar untuk pertama kalinya pada Piala Eropa 2016.

Seperti halnya Renard, dia mengatakan bahwa awal perjalanan kariernya yang sederhana telah memungkinkan dia untuk menjaga hal-hal dalam perspektif. Pola pikir itu tidak mungkin berubah ketika Portugal mencari kemenangan pertama mereka di Rusia setelah mereka ditahan imbang 3-3 oleh Spanyol. Pertandingan pembuka itu dipuji sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah 88 tahun kompetisi.

"Saya tidak pernah merasakan tekanan dari seseorang yang sumber penghasilannya hanya sepak bola. Tekanan itu hanya untuk alat memasak. Saya terlalu tua untuk mengkhawatirkan tentang itu," katanya enteng.

Ikuti info menarik seputar Piala Dunia 2018 di: Instagram @Republikbola37Twitter @Republikbola37 dan Facebook @Republikbola37

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement