Senin 18 Jun 2018 16:15 WIB

Australia Merasa Dirugikan oleh VAR

ustralia kalah 2-1 dari Prancis dalam pertandingan penyisihan Grup C

Rep: Lintar Satria/ Red: Andri Saubani
Pesepa bola Australia memprotes wasit asal Uruguay Andres Cunha (kiri) yang menunjuk titik penalti.
Foto: AP/Hassan Ammar
Pesepa bola Australia memprotes wasit asal Uruguay Andres Cunha (kiri) yang menunjuk titik penalti.

REPUBLIKA.CO.ID, KAZAN -- Pada Piala Dunia 2018, Australia menjadi tim pertama yang mengeluhkan Video Assistant Referee (VAR). Australia kalah 2-1 dari Prancis dalam pertandingan penyisihan Grup C pada Sabtu (17/6) lalu.

Australia kebobolan pada menit ke-58 ketika wasit Andres Cunha memutuskan meminta bantuan VAR untuk melihat pelanggaran yang dilakukan pemain Australia Josh Risdon terhadap Antonie Griezmann di kotak penalti.

Griezmann yang juga eksekutor tendangan penalti tersebut berhasil menjalani tugasnya dengan baik. Perancis pun mendapatkan gol pertama mereka di babak
kedua. Pelatih Australia Bert van Marwijk memprotes penggunaan VAR yang
dilakukan Cunha.

"Bahasa tubuhnya mengatakan dia tidak tahu. Tapi kemudian mengambil keputusan setelah mendapatkan reaksi. Katakanlah bahwa dari 10 orang, tujuh diantaranya mengatakan itu penalti, tetapi tiga lainnya mengatakan tidak," kata Marwijk, seperti dilansir dari ABC News, Senin (18/6).

Penggunaan VAR merupakan metode baru dalam pengambilan keputusan wasit di
Piala Dunia. VAR baru digunakan pada Piala Dunia 2018 ini Rusia setelah
beberapa liga di Eropa menggunakannya.

VAR digunakan dalam mengambil keputusan besar seperti penalti, kartu merah
dan gol. Tidak semua keputusan wasit diambil melalui VAR. Jika wasit merasa
yakin dengan keputusannya maka wasit tidak perlu meminta saran dan rujukan
dari VAR.

VAR digunakan jika sebuah peristiwa seperti pelanggaran yang dapat menyebabkan gol tidak dilihat oleh wasit secara jelas. Maka wasit akan meminta bantuan VAR dan jika wasit sudah meminta bantuan VAR maka keputusan yang diambil harus mutlak.

Tidak ada batasan untuk seorang wasit meminta bantuan VAR saat mengambil keputusan dalam sebuah pertandingan. Wasit bisa saja meminta banyak bantuan
dari VAR atau sama sekali tidak menggunakannya. Menurut Marwijk, saat itu
wasit tidak perlu melihat VAR karena berada di dekat lokasi kejadian.

"Dia berdiri sangat dekat pada momen penalti dan ia mengatakan tidak ada penalti dan dia mengatakan lanjutkan permainan," kata Marwijk.

Dalam laga ini kemenangan Prancis hampir sepenuhnya menggunakan bantuan
teknologi. Australia memang sempat menyamakan kedudukan lewat penalti di
menit ke-60. Samuel Umtiti dianggap menyentuh bola menggunakan tangannya di
area kotak penalti. Mile Jedinak yang berhasil mengecoh Hugo Lloris dan
menyamakan kedudukan.

Tetapi, Prancis kembali menambah keunggulan setelah tendangan Paul Pogba pada
menit ke-80 dinilai masuk setelah dilihat melalui teknologi garis gawang.
Sempat terjadi perdebatan antara pemain Prancis dan Australia terhadap gol
Pogba tersebut. Namun, berdasarkan teknologi garis gawang dan VAR gol tersebut
disahkan.

"Saya tidak merasa kami dikalahkan oleh tim yang lebih baik, (kami dikalahkan) seluruhnya hampir oleh teknologi," kata kiper Australia Mat Ryan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement