Senin 18 Jun 2018 03:13 WIB

Hati-Hati Menonton Streaming Piala Dunia, Ini Alasannya

Penjahat siber bisa meretas komputer korban melalui link palsu streaming Piala Dunia

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Pesta pembukaan Piala Dunia 2018 yang digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (14/6).
Foto: AP/Victor Caivano
Pesta pembukaan Piala Dunia 2018 yang digelar di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Piala Dunia saat ini tengah berlangsung di Rusia. Sebagai pesta sepak bola terbesar di dunia, wajar bila para pecinta olah raga ini tak ingin melewatkan pertandingan tim-tim kesayangannya. Jika tak memungkinkan menyaksikan lewat televisi, masyarakat bisa menonton pertandingan secara streaming.

Akan tetapi, sebelum memutuskan mengakses pertandingan via streaming ada baiknya anda mengetahui bahaya yang mengancam. Tahukah anda menonton secara streaming membuat kita berpotensi menjadi korban kejahatan peretas? Dilansir dari Independent, adanya tautan yang diposting di situs streaming ilegal dan bisa diakses siapa saja lewat Google semakin memperbesar risiko itu.

Pratisi internet mengingatkan bahaya menonton pertandingan secara streaming di website ilegal. "Ini sudah menjadi bisnis yang menguntungkan bagi para peretas untuk memanfaatkan website streaming ilegal. Piala Dunia adalah peluang yang sempurna untuk mereka," kata Chris Hodson dari lembaga keamanan siber Zscaler.

"Ketika penggemar bola bersiap melihat pertandingan secara streaming, minat untuk menyaksikan jalannya laga itu semakin meningkat. Itu akan menarik perhatian para pelaku kejahatan siber yang punya banyak cara mengelabui fans agar mengunduh tautan berisi malware lalu mengambil alih data-data akunnya," imbuh Hodson.

Bahayanya, para pelaku kejahatan siber itu kerap menggunakan data-data tersebut untuk mengakses email dan akun bank korban. Menurut peneliti senior di Fidelis Security, Kecia Hoyt, salah satu kecurangan terbesar para peretas adalah menyamarkan malware dengan kamuflase berupa tombol iklan.

"Situs ini dibuat dengan kamuflase, video diselubungi dengan iklan palsu atau tombol 'play'," kata Hoyt. Umumnya, pengguna akan secara otomatis menekan tombol 'close' untuk menyingkirkan iklan dan melihat video secara utuh. Namun segera setelah iklan tertutup, malware secara otomatis terinstall di perangkat pengguna hanya karena satu kali klik.

Ancaman lain dari streaming ilegal adalah apa yang disebut cryptomining. Komputer korban akan diam-diam digunakan untuk menambang mata uang digital. Steve Mulhearn, Direktur Teknologi di Fortinet memberikan solusi agar terhindar dari tindakan nakal peretas.

"Pastikan sistem operasi, aplikasi, perangkat keamanan, dan web browser anda berjalan di versi yang paling baru untuk mencegah masuknya malware, virus, dan ancaman siber lainnya," kata Mulhearn.

Ia menerangkan pelaku kejahatan siber biasanya menyasar target yang menggunakan sistem lawas. Sehingga cara menghindarinya adalah dengan rajin memperbarui sistem operasi di perangkat pengguna. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement