Sabtu 16 Jun 2018 15:15 WIB

Ditahan Imbang Portugal, Spanyol Tetap Dijagokan Menang

Spanyol dinilai memiliki kolektivitas permainan menyerang seperti Total Football.

Striker Timnas Spanyol, Diego Costa (tengah), melepaskan tembakan saat menghadapi Portugal di laga Grup B Piala Dunia 2018 di Sochi, Rusia, Jumat (15/6).
Foto: EPA/Bartlomiej Zborowski
Striker Timnas Spanyol, Diego Costa (tengah), melepaskan tembakan saat menghadapi Portugal di laga Grup B Piala Dunia 2018 di Sochi, Rusia, Jumat (15/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, tetap menjagokan Spanyol untuk terus melenggang ke partai puncak Piala Dunia 2018 di Rusia. Meski, Spanyol ditahan imbang Portugal dengan skor 3-3 pada laga pembuka Grup B.

Pada pertandingan derby Iberia itu, Cristiano Ronaldo mampu mencetak trigol bagi Portugal sehingga memaksakan hasil imbang. Kedua tim yang tergabung di Grup B itu harus puas berbagi angka.

"Skor berimbang 3-3 adalah amat layak untuk Spanyol-Portugal yang telah berlaga sama baiknya. Pertandingan yang seru dan enak dinikmati," kata Lukman lewat akun Twitternya yang diposting pada Sabtu.

Dengan hasil itu, Portugal dan Spanyol harus menghuni peringkat dua dan tiga di bawah Iran. Di pertandingan sebelumnya Grup B, Iran mampu menundukkan Maroko sehingga timnas Persia itu bercokol di puncak untuk sementara.

Masih ada dua kali kesempatan bagi Spanyol untuk berlaga di Grup B sehingga masih terbuka peluang lolos ke babak berikutnya. Menteri penggemar Persija Jakarta itu memberi perhatian khusus kepada Ronaldo yang bisa mencetak gol spektakuler terutama lewat tendangan bola mati dari luar kotak penalti. "Ronaldo memang heibaaaattt..," tulis Lukman dalam cuitan Twitternya.

Kendati begitu, Menag tetap menjagokan Spanyol di kontestasi tertinggi sepak bola empat tahunan tersebut. "Menjagokan Spanyol," kata Lukman saat berbincang dengan wartawan mengenai tim andalannya di gelaran Piala Dunia 2018.

Alasan memilih Spanyol untuk bisa ke babak final, Menag mengatakan tim Matador itu memiliki kolektivitas permainan menyerang seperti yang diperagakan Belanda dengan metode permainan Total Football. Selain itu, dia mengatakan Spanyol merupakan tim nasional dengan kemampuan pemain yang merata dan mahir di masing-masing posisinya sehingga menjadi modal untuk memenagi pertandingan-pertandingan yang ada.

"Tadinya saya termasuk yang fanatik Belanda. Belanda kan sekarang nggak lolos,'' katanya. ''Tapi, saya melihat Spanyol memiliki pemain-pemain yang bagus-bagus.''

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement