Selasa 12 Jun 2018 15:54 WIB

1970, Piala Dunia 'Berwarna' Pertama

Piala Dunia 1970 menjadi yang pertama disiarkan lewat televisi dengan format berwarna

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Israr Itah
Pemain andalan Brasil, Pele, diarak rekan setimnya saat merayakan keberhasilan mereka meraih juara Piala Dunia 1970 dengan mengalahkan Italia 4-1 di partai final.
Foto: AP
Pemain andalan Brasil, Pele, diarak rekan setimnya saat merayakan keberhasilan mereka meraih juara Piala Dunia 1970 dengan mengalahkan Italia 4-1 di partai final.

REPUBLIKA.CO.ID, Peluncuran satelit komunikasi Telstar 1 pada 1962 seolah memberikan dampak yang begitu luas pada kehidupan manusia. Dengan adanya Telstar 1, orang dapat mengirimkan gambar dan suara dalam format video ke tempat yang begitu jauh. Pengaruh ini pun terasa di penyelenggaran kompetisi olahraga paling populer sejagat Piala Dunia.

Piala Dunia 1966 boleh saja tercatat sebagai ajang Piala Dunia pertama yang disiarkan secara langsung lewat televisi. Namun, empat tahun kemudian, tepatnya di Meksiko 1970, teknologi siaran televisi ini memasuki babak baru. Piala Dunia 1970 menjadi penyelenggaraan pertama yang disiarkan lewat televisi dengan format berwarna. 

Sebanyak 32 pertandingan di putaran final Piala Dunia, yang pertama kali digelar di Amerika Tengah itu, disiarkan secara langsung lewat televisi dengan format berwarna. Di Piala Dunia 1966, pertandingan Piala Dunia ditampilkan dengan format hitam-putih. Itu pun hanya pertandingan-pertandingan penting.

Pada awal turnamen Piala Dunia 1970, FIFA selaku penyelenggara sempat mendapatkan kritik lantaran lokasi pertandingan dianggap tidak bersahabat dengan tim-tim asal Eropa, yang digelar di tempat yang tinggi. Selain itu, pertandingan-pertandingan tersebut juga digelar pada siang hari. Langkah ini diambil FIFA untuk menyesuaikan dengan jam tayang siaran langsung Piala Dunia 1970 di Eropa.

Ikuti info menarik seputar Piala Dunia 2018 di: Instagram @Republikbola37Twitter @Republikbola37 dan Facebook @Republikbola37

Namun, berbagai kritikan tersebut seakan berlalu begitu saja. Malahan, Piala Dunia 1970 diklaim sebagai salah satu penyelenggara Piala Dunia paling sukses sepanjang sejarah perhelatan Piala Dunia. Dari segi kualitas permainan, para kontestan menunjukkan permainan atratif dan menyerang. Pun dengan torehan jumlah penonton Piala Dunia lewat siaran televisi. Dilansir dari laman resmi FIFA, setidaknya 10 juta orang dari berbagai belahan dunia menikmati dan menonton siaran langsung laga-laga di Piala Dunia 1970.

Rasanya tidak bisa dimungkiri, dengan memiliki jangkauan yang begitu luas dalam hal penonton, Piala Dunia 1970 ikut memberikan andil dalam meningkatkan popularitas sepak bola, khususnya Piala Dunia sebagai kompetisi paling bergengsi si kulit bundar. Orang dari kawasan Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika dapat begitu menikmati siaran langsung berbagai pertandingan di Piala Dunia 1970. Semua ini tidak terlepas dari mengorbitnya satelit komunikasi, Telstar.

Nama itu pula yang digunakan untuk bola resmi Piala Dunia 1970. Di Meksiko 1970, perusahaan apparel olahraga asal Jerman, Adidas, untuk pertama kalinya ditunjuk sebagai penyedia perlengkapan resmi Piala Dunia, termasuk dengan bola. Adidas akhirnya memperkenalkan bola resmi dengan nama Telstar, yang merupakan akronim dari kata Television dan Star. Bola Telstar memiliki 32 panel, yang terdiri dari 12 panel berbentuk pentagonal berwarna hitam dan 20 panel berbentuk hexagonal berwarna putih.

Para insinyur dari Adidas tidak sembarangan dalam memilih panel berwarna hitam-putih di bola tersebut. Warna hitam-putih dianggap dapat membantu para penonton di seluruh dunia untuk mengenali bola saat disiarkan di televisi. Sejarah akhirnya membuktikan, desain bola, dengan panel berwarna hitam-putih, ini menjadi desain bola paling populer dan paling ikonik hingga saat ini.

Tidak hanya dalam aspek teknologi penyiaran, warisan terbesar Piala Dunia 1970 adalah penggunaan kartu berwarna merah dan kuning oleh wasit dalam suatu pertandingan. Piala Dunia 1970 menjadi Piala Dunia pertama yang mengadopsi sistem ini. Apabila pemain terkena kartu merah, maka dia harus keluar dari permainan. Sementara jika terkena kartu kuning, maka pemain tersebut harus berhati-hati. Sistem penandaan ini hampir sama dengan yang ada di lalu lintas. Sistem ini pun masih terus digunakan dalam sebuah pertandingan sepak bola sampai sekarang.

Pada Piala Dunia 1970, Brasil tampil sebagai juara. Diperkuat sang legenda, Pele, Brasil menaklukkan Italia 4-1 pada partai puncak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement