Kamis 12 Jul 2018 02:02 WIB

Suporter Inggris Diperkirakan Kalah Jumlah

Inggris menghadapi Kroasia di laga semifinal Piala Dunia 2018, Kamis dini hari.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Luapan kegembiraan suporter Inggris saat pasukan Tiga Singa memastikan diri melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2018, Rusia.
Foto: Youtube
Luapan kegembiraan suporter Inggris saat pasukan Tiga Singa memastikan diri melaju ke babak semifinal Piala Dunia 2018, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Inggris belum pernah melaju sampai ke semifinal Piala Dunia sejak 1990. Saat itu mereka harus mengalah dalam adu penalti melawan Jerman Barat.

Latar belakang itu sepertinya memengaruhi jumlah suporter Inggris yang akan mendukung tim nasionalnya pada laga semifinal Piala Dunia menghadapi Kroasia, Kamis dini hari.

Dilansir di Reuters, kedua tim ini menempati sebuah arena berkapasitas 80 ribu penonton di Stadion Luzhniki, Moskow. Pendukung Inggris diperkirakan akan kalah jumlah dengan para pendukung Kroasia dan juga Rusia yang dianggap sebagai mayoritas pendukung.

Dengan kenangan pahit mereka sendiri mengenai kekalahan semifinal masa lalu pada turnamen sepak bola ini, Inggris akan bersaing dengan Kroasia untuk mendapatkan tempat di final pada Ahad (15/7) esok. Pemenang laga ini akan berhadapan dengan Prancis.

Karena perkiraan Inggris kalah jumlah penonton, hal ini kemudian memberikan perkiraan juga bahwa akan sulit menemukan nyanyian lagu sepak bola “Three Lions” serta sorak sorai "It’s coming home" ditemui di Moskow.

"Apa yang paling mengejutkan saya adalah bagaimana fans Inggris bisa kalah banyak. Perbandingannya ada 10 banding 1, jumlah pendukung Inggris lebih sedikit dari jumlah pendukung Kroasia," kata seorang pendukung Inggris, Matt Hardwick (42). Dia menyebut telah membayar sebanyak 1.700 pound atau sekitar Rp 32 juta untuk satu tiket menonton.

Kekhawatiran akan kekerasan dan rasisme menjelang pertandingan Piala Dunia ini juga didukung oleh kenangan bentrokan antara Inggris dan fan Rusia Marsesille saat Liga Eropa di Perancis pada 2016 lalu. Kekhawatiran ini kemungkinan menyerang para pendukung Inggris yang pergi ke Rusia untuk menonton turnamen.

Menurunnya jumlah penonton Inggris ini juga kemungkinan dipengaruhi adanya ketegangan diplomatik atas peristiwa keracunan mantan agen ganda Rusia dan putrinya di Salisbury pada Maret lalu. Berdasarkan keterangan polisi, perempuan tersebut itu juga matin diracun dengan agen yang sama.

“Kami benar-benar bersenang-senang sejauh ini. Anda merasa benar-benar aman dan tenteram, dibandingkan sebelum kami keluar, tidak ada yang tahu apa yang diharapkan. Itulah mengapa tidak banyak penggemar Inggris di sini, ”kata seorang tukang daging dari Newcastle, Mark Jowsey, (46).

Baca juga: Kontra Kroasia, Inggris tak Ubah Susunan Pemainnya

Di Moskow tengah, seorang penggemar Inggris memanjat tiang lampu untuk memimpin nyanyian dari para pendukung Inggris sebelum pertandingan. Dia mengajak penggema-penggemar Inggris lain untuk  melompat-lompat dan menari, dan juga melantunkan lagunya dengan keras seraya minum bir dari gelas plastik.

Kehadiran polisi juga diperkirakan berjumlah lebih banyak dari biasanya. Namun, polisi juga terlihat santai dan mengobrol sambil bercanda dengan para penggemar Inggris.

Berdasarkan laporan positif dari tim Inggris, disebutkan ada beberapa penggemar Inggris telah datang ke Rusia dalam beberapa hari terakhir. Hal itu ditandai dengan tiket pertandingan tambahan yang dikeluarkan oleh penyelenggara FIFA dan kursi tambahan yang disediakan pada penerbangan Moskow dari Inggris.

Victoria Lopyreva, duta resmi untuk Piala Dunia dan mantan Miss Rusia, meminta warga Inggris pada hari Senin untuk datang ke Moskow untuk pertandingan. "Saya ingin mengatakan kepada fan Inggris, "Mari berkumpul bersama, datanglah ke Rusia dan dukung tim nasional Anda karena mereka masuk ke semifinal"," kata Lopyreva.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement