Senin 25 Jun 2018 20:36 WIB

EFA Bantah Salah Kecewa Terkait Berita di Chechnya

Salah menarik perhatian publik karena berfoto dengan pemimpin Chechnya.

Mohamed Salah
Foto: EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU
Mohamed Salah

REPUBLIKA.CO.ID, NIZHNYNOVGOROD -- Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) membantah laporan-laporan yang mengatakan bahwa penyerang bintang mereka Mohamed Salah ingin pensiun dari sepak bola internasional. Ini setelah Salah menarik perhatian publik karena berfoto dengan pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin, Ramzan Kadyrov. Salah diberitakan menjadi pion bagi propaganda Kadyrov.

Menurut laporan-laporan media, penyerang Liverpool itu marah karena mendapat perhatian khusus saat tim menginap di wilayah Muslim tersebut. "Ia tidak mendiskusikan masalah ini dengan anggota delegasi manapun. Kami di sini untuk kegiatan olahraga dan kami mengikuti prosedur-prosedur FIFA, kami tidak mendiskusikan politik, dan jika ada diskusi politik, itu semestinya diarahkan kepada FIFA," kata juru bicara EFA Osama Ismail pada Senin (25/9).

Kadyrov mengangkat penyerang Mesir itu untuk menjadi warga kehormatan Chechnya pada jamuan makan yang diadakan pekan lalu di wilayah Rusia selatan tersebut. Chechnya merupakan tempat markas latihan tim Mesir untuk Piala Dunia 2018. Kadyrov memanfaatkan peluang ini untuk mendekati Salah, yang catatan golnya untuk Liverpool dan Mesir telah membuatnya menjadi bintang internasional.

"Mohamed Salah merupakan warga kehormatan Republik Chechnya. Ya, itu benar! Hari ini saya menanda tangani dekrit penghargaan tinggi ini terhadap pesepak bola yang hebat dan anggota tim Mesir dan Liverpool," tulis Kadyrov melalui Telegram.

Salah diberikan lencana dan salinan dekrit pada acara makan malam yang berlangsung Jumat (22/6) malam, kata Kadyrov.

Grup-grup hak asasi manusia dan pemerintahan Barat menuding bahwa otoritas di Chechnya melakukan represi terhadap lawan-lawan politiknya. Rezim Kadyrov diklaim melakukan diskriminasi terhadap perempuan dan persekusi terhadap kelompok seksual minoritas. Tudingan-tudingan ini dibantah oleh para pemimpin di Chechnya.

Pada wawancara dengan BBC pekan lalu, Kadyrov membantah telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia dan menertawakan dugaan bahwa dirinya menggunakan kehadiran Salah untuk tujuah propaganda.

"Kami tidak menggunakan hal-hal seperti ini untuk politik. Para musuh kami dibayar untuk menulis artikel-artikel seperti itu. Saya tidak mengundang Mohamed Salah atau tim Mesir, mereka sendiri yang memilih kami," ucapnya.

Alvi Karimov, juru bicara Kadyrova, mengatakan kepada stasiun radio The Kommersant FM bahwa laporan-laporan mengenai Salah merupakan kebohongan, dan bahwa Salah tidak memiliki masalah apapun saat berada di Chechnya.

Karimov mengatakan media AS dan Inggris melaporkan cerita-cerita palsu karena mereka tidak senang Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia, dan Chechnya sukses menjamu tim Mesir.

Mesir akan memainkan pertandingan terakhir mereka di Piala Dunia dengan melawan Arab Saudi di Volgograd pada Senin (25/6). Kedua negara itu dipastikan telah tersingkir.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement