Senin 25 Jun 2018 19:37 WIB

Saudi-Mesir Berjuang Hindari Juru Kunci Grup

Arab Saudi dan Mesir kalah dalam dua laga pertama mereka.

Pesepak bola Mesir Mohamed Salah terjatuh saat melawan Rusia pada pertandingan Grup A Piala Dunia 2018 di Saint Petersburg Stadium, Rabu (20/6) dini hari.
Foto: AP/Martin Meissner
Pesepak bola Mesir Mohamed Salah terjatuh saat melawan Rusia pada pertandingan Grup A Piala Dunia 2018 di Saint Petersburg Stadium, Rabu (20/6) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, VOLGOGRAD -- Arab Saudi dan Mesir akan berjuang menghindari finis sebagai juru kunci Grup A setelah kedua tim dipastikan tersingkir di Piala Dunia 2018. Satu-satunya yang bisa mereka selamatkan di Volgograd Arena, Rusia, Senin (25/6) malam ini adalah memenangkan pertandingan untuk tidak finis sebagai juru kunci grup.

Kedua tim kalah dalam dua laga pertama mereka. Bagi Arab Saudi, pertandingan malam ini juga menawarkan kemungkinan gol pertama mereka di turnamen Piala Dunia Rusia.

Sementara Mesir yang membuat penampilan Piala Dunia pertama mereka sejak 1990, sebelumnya diprediksi maju ke babak sistem gugur setelah terlihat kuat di babak kualifikasi. Tapi mereka kalah tipis 0-1 dari Uruguay di pertandingan pembuka mereka, dimana striker Mohamed Salah terpaksa absen ketika ia baru pulih dari cedera di final Liga Champions dengan Liverpool. Mereka kemudian ditundukkan 1-3 oleh tuan rumah Rusia.

Keberadaan Salah menjadi sangat penting bagi Mesir. Karena, ia mencetak 71 persen dari gol tim selama kualifikasi dan mencetak gol tunggal ketika melawan Rusia.

Meskipun mencetak gol dari titik penalti, Salah tampak seperti dia masih merasakan efek dari bahunya yang cedera di pertandingan final Liga Champions itu. Ketua Persatuan Sepak Bola Mesir (EFA), Hany Abo Rida dikutip oleh media setempat, mengatakan bahwa Salah tidak akan meninggalkan Piala Dunia lebih awal meski timnya tersingkir.

Sementara itu, ada sedikit yang dipertaruhkan untuk kedua negara dalam pertandingan Senin. Penjaga gawang Mesir, Essam El-Hadary, akan berputus asa untuk bisa berada di lapangan saat membukukan catatan rekor Piala Dunia sebagai pemain tertua yang bermain di putaran final.

Penjaga gawang berusia 45 tahun itu ditinggalkan dalam dua pertandingan sebelumnya. Pelatih Mesir, Hector Cuper, harus memutuskan apakah akan menyerahkan sarung tangan kiper untuknya yang bakal menjadi penampilan terakhir di turnamen.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement