Rabu 20 Jun 2018 12:44 WIB

Australia tak Ingin Hanya Terfokus Pada Christian Eriksen

Eriksen memang menjadi pemain andalan Denmark sejak kualifikasi tahun lalu

Rep: Lintar Satria/ Red: Hazliansyah
Mile Jedinak (tengah)
Foto: REUTERS/Ralph Orlowski
Mile Jedinak (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARA -- Australia akan menghadapi Denmark di laga kedua babak penyisihan Grup C, di Cosmos Arena, Rabu (19/6) malam nanti. Kapten Australia Mile Jedinak mengatakan timnya tidak hanya akan fokus kepada Christian Eriksen.

Eriksen memang menjadi pemain andalan Denmark sejak kualifikasi tahun lalu. Dimana saat itu ia mencetak 11 gol untuk Denmark. Pemain bernomor punggung 10 tersebut juga menjadi pemain andalan di klubnya Tottenham Hotspur.

"Kami tahu dia pemain fantastis dan jelas ia memiliki peran yang sangat besar untuk merkea, tapi kami tidak akan mencoba untuk fokus padanya. Jelas kami akan fokus pada Denmark sebagai tim," kata Jedinak, seperti dilansir dari AFP, Rabu (20/6).

Eriksen juga membantu timnya meraih hasil positif di laga pertama Denmark di Piala Dunia 2018. Assistnya kepada Yussuf Poulsen menjadi satu-satunya gol ketika Denmark mengalahkan Peru 1-0, pada Sabtu (16/6) lalu. Maka tidak diragukan lagi play-maker Denmark tersebut akan menjadi ancaman paling berbahaya bagi Australia.

Sementara Australia kalah 2-1 di pertandingan pertama mereka dari Prancis. Pertahanan yang solid saat menghadapi Perancis membuat Australia mendapat banyak pujian. Tapi mereka juga sedang dalam keadaan yang sulit. Karena jika kembali kalah, Australia hampir dipastikan gagal lolos ke babak 16 besar.

Tidak hanya Eriksen, kiper Denmark Kasper Schmeichel juga dianggap akan menjadi penghalang bagi Australia untuk mendapatkan tiga poin. Kiper Leicester City itu sedang memiliki kepercayaan diri yang tinggi setelah menggagalkan tendangan penalti Christian Cueva saat menghadapi Peru.

"Kami juga harus mencemaskan diri kami sendiri dan mencari tahu bagaimana kami menerapkan gaya permainan kami kepada mereka," tambah Jedinak.

Schmeichel sudah melampui ayahnya, legenda Manchester United Peter Scmhmeichel dalam rekor tidak kebobolan. Kasper berhasil menjaga gawangnya selama 534 menit sementara ayahnya hanya 470 menit. Kasper tentu berniat untuk memperpanjang rekor tersebut di pertandingan melawan Australia nanti.

"Dia tidak lagi mengejutkan saya, dia telah menjalani kariernya dengan sangat baik," kata Peter Schmeichel yang kini menjadi pengamat sepak bola.



Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement