Jumat 02 Dec 2022 05:29 WIB

Hidangan Veganisme Ala Timnas Jerman di Piala Dunia 2022

Pola makan veganisme membawa lebih banyak pemain agar hidup lebih sehat.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain timnas Jerman berkumpul saat sesi latihan di Stadion Al-Shamal menjelang pertandingan sepak bola Piala Dunia grup E antara Jerman dan Kosta Rika, di Al-Ruwais, Qatar, Rabu, 30 November 2022. Jerman akan memainkan pertandingan ketiga melawan Kosta Rika pada Kamis, 1 Desember 2022.
Foto: AP/Matthias Schrader
Para pemain timnas Jerman berkumpul saat sesi latihan di Stadion Al-Shamal menjelang pertandingan sepak bola Piala Dunia grup E antara Jerman dan Kosta Rika, di Al-Ruwais, Qatar, Rabu, 30 November 2022. Jerman akan memainkan pertandingan ketiga melawan Kosta Rika pada Kamis, 1 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pergerakan pun gelombang veganisme di Jerman bukanlah subyek baru bagi masyarakat Eropa. Bahkan, filosofi tersebut juga menular ke dalam banyak pesepak bola dunia.

Chef pun kepala koki timnas Jerman, Anton Schmaus mengungkapkan, bagaimana manfaat veganisme dan mengungkapkan mengapa semakin banyak pesepak bola modern mengurangi konsumsi daging.

Baca Juga

"Para pemain semakin menyukai nutrisi nabati. Banyak dari mereka bekerja dengan ahli gizi. Para pemain mengurangi asupan daging dan ikan," kata Anton Schamus kepada SportBible, Kamis (1/12/2022).

Sementara itu, Schmaus mengusung lebih banyak penggunaan nabati pada menu prasmanan timnas Jerman selama mengikuti kejuaraan Piala Dunia 2022 Qatar. Selain itu, Schmaus juga mengkombinasi pasta serta olahan-olahan lokal asal Qatar untuk dijadikan hidangan.

"Biasanya saya menawarkan setidaknya satu hidangan nabati. Untuk sarapan, makan siang, dan malam selalu ada pilihan vegan. Termasuk pasta serta kombinasi pengaruh lokal seperti buncis dan lentil," sambung Schamus.

Ditanya tentang manfaat utama dari pola makan vegan, Schmaus tidak membuang waktu untuk mengemukakan keuntungan lingkungan. Dia juga mengangkat manfaat kesejahteraan pemain, menjelaskan bahwa makanan nabati lebih mudah ditangani oleh tubuh. "Pola makan nabati jauh lebih baik untuk ditangani oleh tubuh. Lebih mudah dicerna. Ini baik untuk kesejahteraan Anda, dan kenyamanan Anda. Itu nilai tambah yang besar," kata dia.

Schmaus yakin dengan pola makan veganisme yang disajikan membawa lebih banyak pemain untuk lebih sehat. Hal ini juga berurusan dengan masa depannya, yakni memikirkan kesehatan tubuh.

Adapun gelandang tengah Der Panzer, Leon Goretzka merupakan salah satu skuad timnas Jerman yang memiliki transformasi tubuh saat mulai mengkonsumsi makan-makanan vegan. Schmaus menjelaskan seluruh nutrisi Leon Goretzka ini adalah laktosa dan bebas gluten.

Di sisi lain, pemain seperti Serge Gnabry dan beberapa sosok disebut Schmaus masih berada dalam posisi abu-abu alias seorang vegan paruh waktu. "Ada sebagian pemain termasuk Gnabry yang masih mengkonsumsi daging dan ikan."

Budaya veganisme bukanlah fenomena baru, dengan bek AS Roma Chris Smalling telah membuang konsumsi daging serta ikan demi pola makan nabati dan Schmaus percaya, lebih banyak pemain yang memikirkan masa depan sambil mengungkapkan manfaat kesehatannya. Dia juga menganggap Lionel Messi akan tampil di level yang sama seperti sekarang jika pemain berusia 35 tahun itu beralih ke pola makan nabati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement