Home >> >>
Ini Pesaing Jokowi untuk Urusan Blusukan
Ahad , 05 Oct 2014, 14:00 WIB
Nine Sport
Indra Sjafri memberikan pengarahan kepada para pemain timnas U-19 di Madrid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indra Sajfri. Pelatih kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Sumatera Barat kini muali dikenal oleh berbagai kalangan di dalam negeri maupun luar negeri.

Ayah dari dua anak ini sukses menangani pasukan Garuda Jaya U-17 dan U-19 saat di Hongkong dan Piala AFF 2014. Kegigihan dan semangat pantang menyerahnya membuat Indra berani untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Indra merupakan mantan pemain sepak bola PSP Padang sekitar tahun 1980. Setelah itu, ia ditunjuk sebagai pelatih PSP Padang. Selain itu, ia juga pernah bekerja di kantor pos.

Kariernya menanjak ketika ia mulai mengambil pekerjaan menjadi instruktur dan pemandu bakat PSSI pada Mei 2009 silam. Lalu ia ditugaskan sebagai pelatih timnas junior U-17 dan sukses meraih trofi pada turnamen sepak bola tingkat Asia HKFA di Hongkong.

Tak cukup puas dengan hasil tersebut, kemudian Indra kembali mencari bakat-bakat pemain sepak bola di pelosok Indonesia untuk membentuk Timnas U-19. Hasilnya pun tak sia-sia.

Pada 23 September 2013, Indra sukses membawa tim asuhannya itu menjuarai Turnamen Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 setelah di final mengalahkan tim kuat Vietnam dalam pertandingan dramatis yang berujung adu penalti, di mana tim Indonesia menang dengan skor 7-6 setelah bermain imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu.

Gelar juara ini merupakan gelar pertama Indonesia sejak 22 tahun terakhir dimana Indonesia tak pernah meraih satupun gelar juara baik di level Asia Tenggara maupun level yang lebih tinggi.

Pada pertandingan Grup G babak kualifikasi Piala Asia U-19 2014 pun mereka berhasil membungkam juara bertahan pemegang 12 kali gelar Piala Asia, Korea Selatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Nama Indonesia serta namanya pun semakin dikenal luas di dunia sepak bola tanah air dan Asia.

Kontribusinya pun luar biasa bagi Indonesia, ia rela meninggalkan keluarganya demi blusukan mencari bakat-bakat muda untuk memberikan kejayaan bagi bangsa. Ia juga selalu tegas dan disiplin dalam melatih. Ia juga tega mencoret dan mengeluarkan pemainnya yang hanya mencari nama ataupun bermain buruk di Timnas Indonesia.

"Saya hanya berkomunikasi melalui telepon dengan keluarga. Ini adalah tugas dan tanggung jawab yang harus saya laksanakan dengan baik dan mereka juga telah mengerti akan hal itu," kata penggemar lagu Bryan Adams tersebut.

Kini, tangan dinginnya dalam mengatur strategi Timnas U-19 akan kembali dibuktikan saat menjalani turnamen Piala Asia U-19 di Myanmar. Berbekal pengalaman melakukan tur nusantara, turnamen Hasanal Bolkiah dan terbang ke Spanyol untuk menjalani sesi latihan akan menjadi modal bagi Indra untuk memperbaiki kinerja tim lebih baik lagi.

Tampaknya permainan satu dua juga akan kembali diterapkan oleh Indra seperti saat memenangkan gelar Piala AFF pada 2013 lalu. Evan Dimas juga akan kmebali diberi tugas untuk menjadi jenderal lapangan tengah yang memimpin tim serta mengalirkan bola ke barisan pertahanan lawan. Semoga berhasil, amin.


Redaktur : Didi Purwadi
Reporter : CR02
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar