Jumat 16 Nov 2018 14:35 WIB

Mendikbud: Pengiriman Buku Gratis Lewat Pos Tetap Berlanjut

Seluruh dana untuk pengiriman buku gratis tersebut akan diambil alih Kemendikbud.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Pengiriman buku secara simbolis disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahju Setijono (kanan) pada peresmian Donasi Buku untuk Masyarakat, di Kantor POS Indonesia, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (15/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengiriman buku secara simbolis disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahju Setijono (kanan) pada peresmian Donasi Buku untuk Masyarakat, di Kantor POS Indonesia, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memastikan program kirim buku gratis melalui PT Pos Indonesia akan terus belanjut. Muhadjir pun menyatakan, seluruh dana untuk pengiriman buku gratis tersebut akan diambil alih Kemendikbud.

Muhadjir mengaku telah menghubungi Direktur Utama PT Pos Indonesia supaya terus melanjutkan program kirim buku gratis.

"Saya ingin minta tolong untuk sampaikan kepada semua bahwa program kirim buku gratis akan terus berlanjut, dan tidak diberhentikan," kata Muhadjir, Jumat (16/11).

Dia menekankan, program kirim buku gratis melalui PT Pos sangat bermanfaat bagi peningkatan literasi anak bangsa. Khususnya bagi anak di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) atau daerah perbatasan yang sarana prasana pendidikannya masih sangat terbatas.

"Kirim buku gratis ini kan baik, sangat bermanfaat sekali untuk meningkatkan literasi," jelas dia. Adapun terkait jumlah anggaran yang bakal dikucurkan, Muhadjir mengaku hingga kini masih dalam kajian.

Sebelumnya program pengiriman buku gratis sudah berjalan sejak Mei 2017 lalu dan diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Melalui program tersebut masyarakat bisa mengirim buku gratis sebanyak-banyaknya melalui PT Pos setiap tanggal 17 disetiap bulannya. Namun terhitung sejak November ini, PT Pos menghentikan program tersebut karena terkendala biaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement