Kamis 08 Nov 2018 17:08 WIB

Menristekdikti: Perkuliahan tidak Lagi di Dalam Kelas

Kemenristekdikti merancang perkuliahan tak lagi bergantung pada tempat atau gedung.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir memberikan sambutan saat menghadiri acara memperingati Dies Natalis ke-34 Universitas Terbuka di Kampung Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir memberikan sambutan saat menghadiri acara memperingati Dies Natalis ke-34 Universitas Terbuka di Kampung Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menyatakan ke depan proses perkuliahan tidak lagi di dalam kelas dan memaksimalkan penggunaan perkembangan teknologi. Kemenristekdikti merancang perkuliahan di semua perguruan tinggi tidak lagi bergantung pada tempat atau gedung.

"Ke depan dosen dan mahasiswa tidak lagi kuliah di kelas," ucap Menristekdikti Mohammad Nasir saat menyampaikan kuliah umum di hadapan civitas akademik IAIN Palu, Kamis (8/11).

Prof Nasir memaparkan materi tentang peran perguruan tinggi menuju revolusi industri 4.0. Dengan kekuatan tekhnologi, maka satu dosen berbanding seribu mahasiswa dalam proses kuliah akademik di kampus.

Ia mengaku bahwa kementerian yang di pimpinnya sedang menyiapkan regulasi mengenai hal tersebut. "Ke depan akan dikembangkan satu dosen seribu mahasiswa, regulasinya kita siapkan," ucap Nasir.

Perkuliahan direncanakan berlangsung dengan sistem daring. Karena seluruh dosen perlu melek terhadap tekhnologi sebagai salah satu tuntutan dalam adaptasi perkembangan zaman. Dia mengemukakan perkuliahan dengan bergantung pada elektronik digital sangat di perlukan. Karena itu, perlu tekhnologi informasi, sistem informasi, agar mahasiswa bisa menjadi talenta digitalis.

Nasir dalam kunjungannya yang ke dua di Kota Palu pascabencana gempa, likuefaksi dan tsunami turut serta melibatkan beberapa pejabat Kemenristek-Dikti antara lain, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Prof Ali Gufron, Direktur Sarana Prasarana Sofwan Efendi, Direktur Kemahasiswaan Didin Wahidin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement