Rabu 07 Nov 2018 16:16 WIB

Universitas Yarsi Jajaki Kerja Sama dengan PTS di Jepang

Salah satu tujuan kerja sama membuka peluang kelas internasional.

Sebanyak 13 PTS melakukan kunjungan ke PTS di Jepang.
Foto: Universitas YARSI
Sebanyak 13 PTS melakukan kunjungan ke PTS di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 13 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berada dalam binaan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Kopertis wilayah III, Jakarta melakukan kunjungan ke beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jepang.Salah satu dari 13 universitas tersebut adalah Yarsi.

Kunjungan delegasi terdiri dari para pimpinan PTS dalam rangka penjajakan kerja sama. Nantinya akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan naskah MoU dengan pihak universitas-universitas ternama yang berada di Negeri Sakura tersebut.

Rektor Universitas Yarsi, Prof Susi Endrini S.Si, M.Sc., Ph.D yang berkesempatan mengikuti kunjungan ini bersama Ketua Pengurus YARSl Prof. dr. H. Jurnalis Uddin juga diterima oleh Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia (RI) untuk Osaka, Mirza Nurhidayat. Konjen RI Mirza Nurhidayat menyampaikan apresiasi positif atas inisiasi LLDIKTI Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kopertis wilayah III, Jakarta yang telah mendorong dan memfasilitasi kunjungan para Pimpinan PTS dalam binaannya untuk mengembangkan kerja sama.

Rektor Universitas Yarsi, Prof. Susi Endrini mengatakan kunjungan ke salah satu negeri yang unggul dalam industri, teknologi dan manajemen pendidikan tingginya memacu Universitas Yarsi untuk banyak belajar sistem, program, kurikulum, riset and development serta aplikasinya ke publik atau pasar industri.

"Ini juga inline dengan visi Yarsi mewujudkan Perguruan Tinggi Islam yang terpandang, berwibawa, bermutu tinggi dan mampu bersaing dalam fora nasional maupun spektrum internasional dan termasuk dalam ekosistem 500 perguruan tinggi terbaik dunia, serta berdaya saing dalam Revolusi Industri 4.0," ujar Susi sekembalinya di Jakarta, Rabu (7/10), seperti dalam siaran persnya.

photo
Rektor Universitas Yarsi, Prof Susi Endrini S.Si, M.Sc., Ph.D yang berkesempatan mengikuti kunjungan ini bersama Ketua Pengurus YARSl Prof. dr. H. Jurnalis Uddin juga diterima oleh Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia (RI) untuk Osaka, Mirza Nurhidayat.

Tujuan dari muhibah ini, jelas Susi, menjadi nilai tambah untuk exchange student dan dosen untuk mendapatkan akses atau tempat magang bagi mahasiswa dan studi lanjut. "Ini juga membuka peluang dan kesempatan bisa membuka kelas internasional. Bisa research bersama dan publikasi bareng sehingga dapat meningkatkan kualitas Yarsi sesuai visi dan misinya," jelas dia.

Segenap Civitas Akademika Universitas Yarsi bekerja keras untuk memicu dan memacu peningkatan kualitas di setiap lini. Utamanya adalah bagaimana meraih akreditasi institusi dengan predikat unggul (A) yang ditargetkan tahun 2019.

Rektor Susi selepas acara wisuda sarjana dan pascasarjana Oktober lalu, menegaskan tahun depan (2019) diharapkan jumlah Program Studi (Prodi) di Yarsi dapat meraih peningkatan hingga Akreditasi A. "Alhamdulillah, jika Fakultas Kedokteran telah kembali meraih akreditasi A, kita terus meningkatkan dan mempersiapkan secara matang, terarah, dan terencana dalam proses akreditasi A untuk Prodi Fakultas Teknologi Informasi (FTI) dan Prodi Fakuktas Ekonomi (FE) serta Prodi fakultas lainnya," ucap Susi.

Salah satu Prodi Ilmu Perpustakaan sudah mendapat akreditasi A dan yang membanggakan, merupakan satu-satunya PTS di Indonesia yang berpredikat tersebut. Setelah akreditasi A (unggul) secara institusi diperoleh, akan menuju pengakuan internasional. Dampak positifnya adalah kepada lulusan Yarsi, langsung mendapat respons dunia kerja dan jejaring alumninya ikut andil memperkuat akses pengakuan di segala bidang pengabdian.

Susi menambahkan, kalau sudah A, tata kelola akan lebih baik lagi. Ibarat seperti bola salju akan saling mempengaruhi dan memacu menjadi yang terbaik. Yang membanggakan dosen sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, dr Rika Yuliwulandari, PhD berhasil menjadi satu di antara delapan finalis untuk kategori Dosen Sains dan Teknologi Berprestasi pada acara puncak Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tingkat Nasional 2018.

"Ini membuktikan bahwa dosen universitas swasta tidak kalah mumpuni dan memiliki kompetensi unggul dengan sesama dosen di universitas negeri. Dan Yarsi siap menjawab tantangan ini," tegas Susi.

Kebijakan rektorat dalam hal ini menyiapkan standar-standar kompetensi lulusan. Hal ini yang nantinya memacu Yarsi untuk bisa bersaing di era Revolusi Industri 4.0.

Susi mengatakan Universitas Yarsi konsisten melaksanakan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi, pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Salah satunya adalah kerja sama dalam bidang pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengembangan yanf akan dikonkretkan dengan sejumlah PT di Jepang yang difasilitasi LLDIKTI Kemenristek Dikti Kopertis wilayah III.

Lebih lanjut Susi mengatakan beberapa PTS Indonesia sudah menyampaikan kesediaannya untuk melakukan agreement dengan PT di Jepang. Namun nantinya akan dibahas detail bentuk kolaborasinya.

YARSI sebagai Perguruan Tinggi Islam ini pun telah menjalankan program World Class Professor bermitra dengan Inje University, Busan, Korsel. Kemudian salah satu researcher YARSI telah mendapatkan H-index Scopus 9 dan i10-index google Scholar 10 dari berbagai publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi serta jurnal nasional dan buku-buku serta produk-produk penelitian yang sudah di HKI-kan.

Kemudian hibah penelitian tingkat nasional maupun internasional juga pernah didapat Dekan FK YARSI di antaranya National Institute of Health (NIH) Amerika dan dari JSPS Jepang. Selain juga mendapatkan hibah World Class Professor dan Newton Fund.

Sementara itu Ketua Yayasan YARSI Prof. Dr. H. Jurnalis Uddin, PAK, menyebut Universitas YARSI dalam waktu dekat akan membuat keunggulan-keunggulan berbeda dari PT lainnya. Di antaranya sebagai pusat penelitian genetik dengan membuat database genetik, penelitian tentang usia harapan hidup dan pusat herbal (farmakologi) dengan pendukung teknologi canggih  serta tersedianya lembaga pemeriksa halal (LPH) dan e-health ).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement